Konflik Rusia Vs Ukraina
Dua Menteri Zelensky Terpaksa Lengser Gegara Skandal Korupsi Energi Mencuat
Dua menteri Ukraina mundur akibat skandal korupsi energi yang mengguncang pemerintahan Zelensky, menyebabkan kerugian negara 100 juta dolar AS.
Ringkasan Berita:
- Dua menteri Ukraina, German Galushchenko dan Svitlana Grynchuk, mundur setelah terseret skandal korupsi energi yang menimbulkan kerugian negara sekitar 100 juta dolar AS.
- Penyelidikan Biro Anti-Korupsi Nasional (NABU) mengungkap skema suap besar dalam proyek Energoatom yang melibatkan delapan orang, termasuk mantan mitra bisnis Zelensky.
- Presiden Zelensky menegaskan langkah ini penting untuk menjaga kepercayaan publik dan integritas pemerintahan di tengah perang dan krisis energi.
TRIBUNNEWS.COM - Dua menteri di pemerintahan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kompak mengajukan pengunduran diripada massal pada Rabu (12/11/2025).
Adapun pengunduran diri ini dilakukan Menteri Kehakiman German Galushchenko dan Menteri Energi Svitlana Grynchuk, setelah dituduh terlibat dalam skandal korupsi besar di sektor energi.
Sebelum keduanya mengundurkan diri, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky lebih dulu menegaskan bahwa German Galushchenko dan Svitlana Grynchuk tidak dapat mempertahankan jabatan mereka.
Langkah ini diambil di tengah penyelidikan Biro Anti-Korupsi Nasional (NABU) terkait dugaan skema korupsi besar yang melibatkan Energoatom.
“Ini masalah kepercayaan. Jika ada tuduhan, tuduhan itu harus dijawab,” ujar Zelenskyy, mengutip dari Euronews.
Dilansir AFP, penyidik menduga dua menteri sekutu utama Zelensky itu mengatur skema suap ratusan juta dolar AS untuk menggelapkan dana.
Hingga memicu kemarahan publik di tengah situasi Ukraina yang memanas akibat perang dan pemadaman listrik imbas serangan Rusia.
Alasan ini yang mendorong Presiden Ukraina untuk mengambil langkah tegas, memaksa kedua menterinya untuk segera mencopot jabatan demi memulihkan kepercayaan masyarakat
Menurut presiden Zelensky apabila pejabat publik berada di bawah sorotan dugaan pelanggaran hukum, posisi mereka harus ditangguhkan sementara untuk menjaga transparansi dan legitimasi.
Zelensky juga menegaskan bahwa pencopotan kedua menteri bersifat operasional dan harus dilakukan secepat mungkin.
Baca juga: Pertahanan Udara Rusia Mulai Bocor, Ukraina Memanfaatkannya
Ia bahkan meminta Perdana Menteri Ukraina untuk segera menindaklanjuti pengunduran diri Galushchenko dan Grynchuk, agar proses administrasi dan penyelidikan dapat berjalan tanpa hambatan.
Presiden Ukraina mengklaim keputusan ini bukan sekedar reaksi politik, tetapi bagian dari upaya pemerintah menjaga integritas dan menegakkan aturan hukum di tingkat tinggi.
“Keputusan ini diambil untuk memastikan bahwa seluruh tuduhan dapat dijawab dengan jelas dan transparan, tanpa mengganggu jalannya pemerintahan,” tambahnya.
Dengan pengunduran diri kedua menteri ini, pemerintah Ukraina menegaskan komitmennya untuk memberantas korupsi dan menjaga kepercayaan publik, terutama dalam sektor strategis energi yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional.
Skandal Korupsi Energi Guncang Pemerintahan Ukraina
Adapun skandal korupsi Ukraina terungkap melalui penyelidikan Biro Anti-Korupsi Nasional Ukraina (NABU), yang telah berlangsung selama 15 bulan.
Hasil penyelidikan mencatat sekitar 1.000 jam penyadapan dan 70 penggerebekan terkait dugaan suap, penyalahgunaan jabatan, dan pengayaan terlarang.
Dalam proses itu, delapan orang telah didakwa, termasuk mantan mitra bisnis Presiden Zelensky, Timur Mindich, yang diduga menjadi dalang utama skema ini.
Mindich sendiri dikenal sebagai salah satu pemilik perusahaan produksi Kvartal 95, yang sebelumnya sebagian dimiliki oleh Zelensky.
Pemeriksaan terhadap Galushchenko menunjukkan bahwa ia diduga menerima tekanan dan pengaruh secara ilegal dalam pengelolaan proyek-proyek energi, sementara Grynchuk dituduh memanfaatkan posisinya untuk keuntungan pribadi.
Tuduhan ini muncul tepat saat pemerintah Ukraina menghadapi tekanan besar dalam menjaga stabilitas energi dan transparansi publik.
Menanggapi tuduhan ini, Zelensky menegaskan bahwa kedua menteri tidak dapat tetap menjabat karena masalah kepercayaan publik.
Langkah ini juga diikuti dengan pembubaran dewan pengawas Energoatom, sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan pengawasan dan mencegah praktik korupsi di sektor strategis energi.
Ukraina Rugi 100 Juta Dolar AS
Buntut skandal korupsi yang melanda Ukraina, negara ini dilaporkan merugi sekitar 100 juta dolar AS.
Skema ini terkait dengan proyek-proyek Energoatom, perusahaan energi milik negara.
di mana kontraktor dipaksa membayar suap untuk memastikan pembayaran mereka tidak dibekukan dan agar tetap dapat berpartisipasi dalam proyek-proyek strategis energi.
Meskipun angka 100 juta dolar AS adalah estimasi awal, sejumlah analis menilai bahwa kerugian sebenarnya bisa jauh lebih besar, mengingat sebagian aliran dana ilegal kemungkinan belum teridentifikasi.
Hingga saat ini penyelidikan NABU masih terus berlangsung, termasuk terhadap mantan mitra bisnis Presiden Zelensky, Timur Mindich, yang diyakini menjadi dalang utama dalam skema ini.
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.