Jumat, 14 November 2025

Koalisi PM Shia al-Sudani Menangkan Pemilu Irak dengan Raihan 1,3 Juta Suara

Koalisi al-Sudani tercatat memperoleh 1,317 juta suara dalam pemungutan suara yang berlangsung sepanjang Selasa (11/11/2025).

Penulis: Bobby W
Tangkap layar Youtube akun resmi Biro Pers Kantor Perdana Menteri Irak di مكتب الاعلامي لرئيس الوزراء
PEMILU IRAK - Tangkap layar Youtube akun resmi Biro Pers Kantor Perdana Menteri Irak di مكتب الاعلامي لرئيس الوزراء saat PM Mohammed Shia Al-Sudani menyampaikan pidato setelah memberikan suaranya pada Selasa (11/11/2025) 

“Pemerintah telah memenuhi salah satu komitmen paling signifikan yang tercantum dalam program eksekutifnya,” tambahnya.

Adapun sebanyak 7.743 kandidat ikut bersaing dalam pemilu ini

Menariknya lagi, 2.247 dari kandidat politik yang bersaing pada pemilu kali ini datang dari kaum perempuan.

Adapun masa jabatan parlemen saat ini dimulai pada 9 Januari 2022 dan berlangsung selama empat tahun.

Berdasarkan hukum Irak, pemilihan parlemen harus diselenggarakan minimal 45 hari sebelum berakhirnya masa jabatan legislatif berlaku.

Adapun dalam undang-undang di Irak, tidak ada partai yang diperbolehkan membentuk pemerintahan sendiri di legislatif Irak yang beranggotakan 329 kursi

PEMILU IRAK - Tangkap layar Youtube akun resmi Biro Pers Kantor Perdana Menteri Irak di مكتب الاعلامي لرئيس الوزراء saat PM Mohammed Shia Al-Sudani menyampaikan pidato setelah memberikan suaranya pada Selasa (11/11/2025)
PEMILU IRAK - Tangkap layar Youtube akun resmi Biro Pers Kantor Perdana Menteri Irak di مكتب الاعلامي لرئيس الوزراء saat PM Mohammed Shia Al-Sudani menyampaikan pidato setelah memberikan suaranya pada Selasa (11/11/2025) (Tangkap layar Youtube akun resmi Biro Pers Kantor Perdana Menteri Irak di مكتب الاعلامي لرئيس الوزراء)

Dengan demikian, partai-partai yang ada di Irak membentuk aliansi dengan kelompok lain untuk membentuk administrasi pemerintahan

Partai dan blok Syiah sendri saat ini masih memegang mayoritas kursi di tingkat legislatif. 

Adapun kekuasaan di Irak secara tradisional dibagi di antara komunitas utama negara tersebut yakni jabatan presiden diberikan kepada Kurdi, jabatan perdana menteri kepada Syiah, dan ketua parlemen kepada Sunni.

Sudani yang mewakili blok Syiah sendiri mencalonkan dirinya kembali sebagai Perdana Menteri untuk periode kedua dalam pemilu kali ini.

(Tribunnews.com/Bobby)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved