Top Rank
10 Tempat dengan Tingkat Radioaktif Paling Tinggi di Dunia
Inilah 10 tempat dengan tingkat radiasi paling tinggi di dunia. Tempat-tempat itu bak kota mati karena penduduk sekitar mengungsi
Pada 1957, kebakaran besar mematikan Windscale Piles 1, menghancurkan inti reaktor dan melepaskan hingga 750 becquerel material radioaktif ke atmosfer Inggris dan Eropa.
10. Karunagappalli – India
Di Karunagappalli, desa terpencil di Kerala, terdapat “ladang ranjau radioaktif” alami.
Radiasi muncul akibat kandungan monasit dalam tanah yang mengandung torium 8–10 persen.
Daerah sekitarnya turut terdampak.
Tingkat paparannya mencapai sekitar 5 mGy (miliGray) per orang, menjadikannya salah satu tingkat radiasi alami tertinggi di dunia.
Gray (Gy) adalah satuan untuk mengukur energi radiasi yang diserap oleh suatu massa (misalnya tubuh manusia).
Mengenal Radioaktivitas dan Radiasi
Radioaktif adalah sifat suatu unsur atau bahan yang inti atomnya tidak stabil.
Inti atom (disebut juga nuklir) yang tidak stabil itu akan meluruh (decay) dengan memancarkan partikel atau energi agar menjadi lebih stabil.
Radiasi nuklir adalah hasil dari peluruhan radioaktif tersebut.
Mengutip situs resmi International Atomic Energy Agency (IAEA), badan internasional di bawah PBB yang mengawasi penggunaan energi nuklir, radiasi adalah energi yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam bentuk yang dapat digambarkan sebagai gelombang atau partikel.
Kita sebenarnya terpapar radiasi dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa sumber radiasi yang paling umum antara lain matahari, oven microwave, dan radio yang kita dengarkan di mobil.
Sebagian besar radiasi ini tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan.
Namun, beberapa jenis radiasi dapat membahayakan. Secara umum, radiasi memiliki risiko yang lebih rendah pada dosis kecil, tetapi dapat menimbulkan risiko lebih tinggi pada dosis besar.
Tergantung jenis radiasinya, langkah perlindungan perlu dilakukan untuk menjaga tubuh dan lingkungan, sambil tetap memungkinkan kita memanfaatkan manfaat dari berbagai aplikasi radiasi.
Jenis-Jenis Radiasi
Mengutip situs resmi Canadian Nuclear Safety Commission (CNSC), ada 2 jenis dasar radiasi: non-pengion dan pengion.
Radiasi non-pengion adalah energi tingkat rendah yang tidak membawa energi yang cukup untuk melepaskan elektron dari atom, misalnya oven microwave, ponsel, perangkat GPS, stasiun televisi, dan radio AM dan FM.
Radiasi pengion adalah radiasi yang dapat menghasilkan ion.
Ada banyak jenis radiasi pengion, termasuk alfa, beta, neutron, dan elektromagnetik (gamma dan sinar-X).
Radiasi memiliki banyak manfaat, tetapi, seperti halnya aktivitas lain yang mengandung risiko, diperlukan tindakan khusus untuk melindungi manusia dan lingkungan.
Berbagai jenis radiasi memerlukan perlindungan yang berbeda.
Radiasi non-pengion, biasanya memerlukan perlindungan lebih sedikit dibandingkan radiasi pengion yang berenergi lebih tinggi.
Dosis Radiasi
Efek biologis radiasi pengion bergantung pada jenis dan energinya.
Risiko ditentukan oleh dosis radiasi yang diterima jaringan.
Satuan dosis radiasi yang diserap adalah sievert (Sv).
Karena satu sievert sangat besar, dosis radiasi sehari-hari umumnya dinyatakan dalam millisievert (mSv) atau mikrosievert (µSv).
Misalnya, satu kali rontgen dada memberikan sekitar 0,2 mSv.
Pada Tingkat Berapa Radiasi Menjadi Berbahaya?
Dosis sangat besar yang diterima seluruh tubuh dalam waktu singkat dapat menyebabkan kematian dalam hitungan hari.
Banyak pemahaman tentang efek radiasi berasal dari catatan kesehatan para penyintas pengeboman Hiroshima dan Nagasaki.
Dari kasus tersebut, diketahui bahwa beberapa efek kesehatan tidak muncul kecuali setelah dosis besar.
Namun, risiko kanker meningkat meskipun pada dosis sedang.
Baca juga: Dampak Radiasi Cs-137 Seperti di Cikande untuk Kesehatan Anak, Orang Dewasa hingga Ibu Hamil
Pada dosis yang lebih rendah, sel dan jaringan memiliki kemampuan untuk pulih.
Namun, masih ada ketidakpastian besar mengenai efek radiasi dosis rendah secara keseluruhan.
Secara teori diasumsikan bahwa paparan radiasi dapat menambah risiko kanker. Tetapi hal ini belum terbukti dengan pasti.
Dengan pengetahuan saat ini, belum ada kesimpulan pasti apakah paparan radiasi pada tingkat alami membawa risiko kesehatan, meskipun efeknya sudah terbukti jelas pada tingkat paparan yang lebih tinggi.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Top Rank
| 10 Negara Terfavorit untuk Wisata Medis, Bukan Sekadar Liburan |
|---|
| 20 Kampus Terbaik di Indonesia versi QS WUR: Asia 2026, UI Tempati Posisi Teratas |
|---|
| 10 Negara Terbaik untuk Dikunjungi Bulan November: Jelajahi Puncak Himalaya di Bhutan, Ada Thailand |
|---|
| 10 Negara yang Paling Antusias Merayakan Halloween, Adakah Indonesia? |
|---|
| 10 CEO dengan Bayaran Termahal di Dunia: Elon Musk Raup Rp390,3 Triliun |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.