Seniman Indonesia Pamerkan Karya instalasi di Kyoto Jepang
Seniman Indonesia Maruto Ardi pamer karya di Kyoto, Jepang. Salah satu instalasinya pernah terjual 3.000 dolar AS dan menarik perhatian
Ringkasan Berita:
- Seniman Indonesia Maruto Ardi memamerkan karya konseptualnya di Kyoto, Jepang, setelah sebelumnya berhasil menjual salah satu instalasinya;
- Lulusan ITB itu dikenal menggunakan objek sehari-hari untuk mengkritisi fungsi dan persepsi benda.
- Kehadirannya di Jepang menunjukkan potensi kuat seniman Indonesia menembus pasar seni internasional.
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Seniman muda Indonesia, Maruto Ardi, menarik perhatian publik seni di Jepang setelah tampil dalam pameran di Kyoto.
Maruto mengungkapkan bahwa salah satu karya instalasi pernah terjual hingga ribuan dollar AS kepada kolektor luar negeri.
Karya tersebut dibeli setelah kolektor melihat pameran sebelumnya.
Maruto kemudian diminta membuat karya baru dengan konsep serupa.
“Setelah melihat karya saya di pameran, dia memesan satu karya," ujar Maruto kepada Tribunnews.com di Kyoto, Jepang, Jumat (14/11/2025).
Baca juga: Coaster Painting Deer Workshop, Belajar Melukis Bersama Seniman di Alam Bebas
Profil Maruto Ardi: Seniman Konseptual Lulusan ITB
Maruto merupakan seniman kelahiran Bandung tahun 1992 dan lulusan Seni Grafis, Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (ITB).
Ia pertama kali tampil langsung di Kyoto tahun ini, setelah sebelumnya karyanya hanya dikirim untuk dipamerkan.
Karya yang dibeli kolektornya juga kembali dipamerkan di Kyoto.
Instalasi tersebut ditampilkan menggunakan material seperti sekrup dan komponen industri yang menjadi ciri khas pendekatannya.
Gaya Berkarya: Readymade dan Assemblage
Maruto dikenal dengan pendekatan seni konseptual multidisiplin. Ia kerap menggunakan objek siap pakai (readymades) dan teknik assemblage untuk membongkar fungsi benda sehari-hari.
Material yang sering ia gunakan antara lain: Sekrup, baja dan plat besi, plastik, water level, komponen industri dan kayu balsa.
“Saya dulu bekerja di percetakan. Dari situ saya belajar melihat bagaimana benda diproduksi dan digunakan. Itu menjadi inspirasi saya,” ujarnya.
Dengan memindahkan objek ke konteks baru, Maruto ingin membuat penonton mempertanyakan ulang fungsi dan persepsi terhadap benda-benda sederhana.
Baca juga: Coaster Painting Deer Workshop, Belajar Melukis Bersama Seniman di Alam Bebas
Tembus Pasar Seni Dunia, Aktif Pameran di Asia hingga Eropa
Maruto semakin dikenal di kalangan seniman dan kolektor internasional.
Sejumlah pameran yang pernah ia ikuti meliputi Luang, Selasar Sunaryo, Bandung (2021), Presentasi karya oleh ROH Projects di Basel, Swiss (2021); Behind Itself, MUJIN-TO Production, Tokyo (2025); Biennale Jogja 17: TITEN (2023); Art Basel Hong Kong (2023).
| Perankan Perempuan Kyoto, Tatjana Saphira Dapat Tantangan Pelajari Dialog Bahasa Jepang |
|
|---|
| Hotel Jepang Minta Tamu Asal Israel Tanda Tangan Pernyataan Tak Terlibat Kejahatan Perang di Gaza |
|
|---|
| Hotel di Jepang Minta Tamu dari Israel Tanda Tangani Pernyataan Tidak Terlibat Kejahatan Perang |
|
|---|
| Pekerja Indonesia di Kyoto Jepang 2.400 Orang Lebih, Dikenal Rajin dan Mudah Adaptasi |
|
|---|
| 15 Aktivitas Terbaik yang Wajib Dicoba di Kyoto Jepang |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.