Selasa, 18 November 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Momen Simbolik dan Kontroversial, Bendera Palestina Berkibar di Kanada

Dukungan muncul dari komunitas Palestina di Kanada memunculkan momen emosional setelah pengibaran bendera Palestina

|
khaberni/tangkap layar
BENDERA PALESTINA - Warga Palestina menaiki Tank Merkava Israel dan mengibarkan bendera Palestina pada serangan Banjir Al-Aqsa Hamas pada 7 Oktober 2023. Setelah 15 bulan Perang Genosida, Israel dilaporkan setuju untuk melakukan gencatan senjata dengan Hamas. 

Namun, reaksi politik datang cepat: walikota Calgary, Jeromy Farkas, mengumumkan akan mengajukan mosi mendesak untuk menghentikan kebijakan pengibaran bendera nasional di masa depan di Balai Kota.

Menurutnya, meski niat awalnya baik, pengibaran bendera negara lain bisa “menciptakan ketegangan” dan risiko konflik di komunitas lokal.

Farkas menegaskan bahwa City Hall harus menjadi “tempat yang mengumpulkan orang, bukan memecah.”

Komunitas Yahudi Calgary juga menyatakan ketidaksetujuan mereka terhadap pengibaran tersebut.

Presiden Calgary Jewish Federation, Lisa Libin, mengungkap kekecewaannya atas pemilihan tanggal acara yang dianggap sangat politis.

Pengibaran bendera di Winnipeg datang setelah pengakuan resmi Kanada terhadap negara Palestina oleh pemerintahan federal, langkah yang menandai perubahan diplomatik penting.

Bagi komunitas Palestina di Kanada, momen ini melambangkan pengakuan atas identitas, hak menentukan nasib sendiri, dan kontribusi mereka sebagai bagian dari mozaik masyarakat Kanada.

Di sisi lain, reaksi negatif dari sebagian komunitas mencerminkan kekhawatiran global yang terbawa ke konteks lokal — terutama mengenai simbol nasional dan konflik lama Timur Tengah.

Pengakuan Bersyarat

Mengutip dari laman resmi Perdana Menteri Kanada, Pemerintah Kanada secara resmi mendukung pembentukan negara Palestina.

Pengakuan ini diumumkan Perdana Menteri Mark Carney pada 21 September 2025 sebagai bagian dari dorongan solusi dua negara yang dianggap semakin mendesak di tengah memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza dan stagnasi proses perdamaian.

Namun, dukungan Kanada tidak diberikan tanpa syarat.

MARK CARNEY - Foto ini diambil dari akun X Mark Carney pada Senin (10/3/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Kanada yang baru Mark Carney tersenyum kepada anggota partainya setelah ia memenangkan pemilu internal partai untuk menggantikan Justin Trudeau sebagai pemimpin partai dan perdana menteri pada Minggu (9/3/2025).
MARK CARNEY - Foto ini diambil dari akun X Mark Carney pada Senin (10/3/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Kanada yang baru Mark Carney tersenyum kepada anggota partainya setelah ia memenangkan pemilu internal partai untuk menggantikan Justin Trudeau sebagai pemimpin partai dan perdana menteri pada Minggu (9/3/2025). (X @MarkJCarney)

Ottawa menegaskan bahwa pengakuan tersebut bergantung pada komitmen Otoritas Palestina untuk menjalankan reformasi tata kelola pemerintahan secara menyeluruh, termasuk penyelenggaraan pemilu pada 2026 yang mengecualikan Hamas sebagai peserta.

Selain menekankan reformasi politik, Kanada mensyaratkan bahwa negara Palestina di masa depan harus bersifat demiliterisasi, atau tanpa angkatan bersenjata konvensional.

Langkah ini disebut penting untuk memastikan stabilitas kawasan dan menjamin keamanan Israel sebagai bagian integral dari solusi dua negara.

Carney menyatakan bahwa jalur negosiasi tradisional tidak lagi dapat diandalkan, sehingga pengakuan kenegaraan menjadi cara untuk mendorong pihak-pihak terkait kembali pada proses perdamaian.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved