Konflik Palestina Vs Israel
Israel Sendirian, AS Dukung Kemerdekaan Palestina, Netanyahu: Gaza akan Didemiliterisasi
Israel mulai kehilangan teman dekatnya setelah Amerika Serikat (AS) diindikasikan mendukung kemerdekaan Palestina.
Netanyahu sendiri merangkul rencana Trump ini saat kunjungan ke Gedung Putih pada September lalu.
Namun hingga hari Minggu kemarin, ia belum mengeluarkan pernyataan baru mengenai isu kenegaraan Palestina.
Netanyahu sempat berjanji akan merespons sejumlah negara Barat — termasuk Prancis — yang secara resmi mengakui Negara Palestina pada bulan September, tetapi belum menindaklanjutinya dengan tindakan diplomatik apa pun.
Hamas Tolak Pasukan Stabilisasi Internasional
Sementara itu, faksi perlawanan Palestina, termasuk Hamas, menyerukan Aljazair — sebagai anggota tidak tetap DK PBB — untuk menolak rencana pengerahan Pasukan Stabilisasi Internasional (ISF) di Gaza.
Mereka menyebut upaya pembentukan ISF sebagai "upaya baru untuk memaksakan bentuk pendudukan lain di tanah dan rakyat kami, dan untuk melegitimasi perwalian asing".
Di sisi lain arena diplomatik, Rusia juga mengedarkan resolusi tandingan sebagai pesaing versi AS.
Resolusi Rusia menawarkan bahasa yang lebih kuat dalam mendukung kenegaraan Palestina, menekankan perlunya penggabungan Tepi Barat dan Gaza sebagai negara yang berdekatan di bawah Otoritas Palestina.
Mengutip Al Jazeera, misi PBB Rusia menyatakan bahwa tujuan mereka adalah "mengubah konsep AS dan membuatnya sesuai" dengan keputusan DK PBB sebelumnya.
Dukungan untuk resolusi AS diperkirakan akan mendapatkan sembilan suara yang dibutuhkan untuk lolos, meskipun kemungkinan besar Rusia dan Tiongkok akan memilih abstain.
Negosiasi diplomatik Israel dengan AS dilaporkan terus berlanjut intensif menjelang voting krusial ini.
(Tribunnews.com/Whiesa)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/Perdana-Menteri-Israel-Benjamin-Netanyahu-4534534353534.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.