Kamis, 20 November 2025

Konflik Palestina Vs Israel

PBB Setujui Resolusi AS untuk Kirim Pasukan Internasional ke Gaza, Ini Daftar Negara yang Terlibat

DK PBB setujui pasukan internasional ke Gaza. Negara-negara Arab, Indonesia, hingga Turki bersiap terlibat, namun Hamas dan Israel tolak resolusi ini.

khaberni/tangkap layar
PASUKAN RUSIA - Foto tangkap layar Khaberni, Jumat (18/4/2025) PBB mengesahkan resolusi AS untuk membentuk Pasukan Stabilisasi Internasional di Gaza, didukung 13 suara tanpa penolakan. BoP mendapat mandat penuh mengatur komando dan operasi ISF. 

Ringkasan Berita:
  • DK PBB mengesahkan resolusi AS untuk membentuk Pasukan Stabilisasi Internasional di Gaza, didukung 13 suara tanpa penolakan. BoP mendapat mandat penuh mengatur komando dan operasi ISF.
  • Sejumlah negara Arab, Indonesia, Turki, Pakistan, serta dukungan teknis negara Barat diproyeksikan terlibat; daftar final menunggu BoP.
  • Hamas menolak resolusi yang dinilai sebagai perwalian internasional, sementara Israel tetap menolak konsep negara Palestina.

TRIBUNNEWS.COM - Dewan Keamanan PBB mengesahkan resolusi rancangan Amerika Serikat yang memandatkan pengerahan Pasukan Stabilisasi Internasional di Gaza.

Keputusan ini dinilai sebagai langkah historis yang membuka “jalur kredibel” menuju pembentukan negara Palestina di masa depan.

Mengutip laporan Al Jazeera, resolusi ini disahkan usai anggota Dewan Keamanan PBB menggelar sidang pemungutan suara pada Senin (17/11/2025) waktu New York.

Resolusi tersebut lolos dengan hasil 13 mendukung, tanpa penolakan, sementara Rusia dan China memilih abstain.

Dengan disahkannya resolusi baru itu, Dewan Keamanan PBB memberi mandat langsung kepada Board of Peace (BoP) untuk membentuk Pasukan Stabilisasi Internasional atau International Stabilization Force (ISF).

Menandai langkah paling signifikan dalam upaya komunitas global menata kembali keamanan Gaza setelah berbulan-bulan konflik yang menghancurkan wilayah tersebut.

Dalam ketentuan resolusi, BoP diberi wewenang penuh untuk mengorganisasi, menyusun struktur komando, serta menentukan strategi operasional pasukan internasional tersebut.

BoP nantinya dapat mengerahkan ISF ke Gaza di bawah satu komando terpadu, sehingga seluruh operasi keamanan, pengawasan perbatasan, dan perlindungan fasilitas kemanusiaan berada dalam satu garis koordinasi yang jelas.

Keputusan ini juga menegaskan bahwa setiap negara yang berniat menyumbangkan personel baik militer, kepolisian, maupun teknis, wajib melakukan konsultasi resmi dengan Mesir dan Israel.

Dua negara tersebut dianggap pihak yang paling memahami situasi di lapangan karena berbatasan langsung dengan Gaza, serta memiliki peran strategis dalam stabilitas regional.

Konsultasi tersebut dimaksudkan agar penempatan personel internasional tidak menimbulkan gesekan baru dan tetap sejalan dengan kebutuhan keamanan di perbatasan.

Baca juga: Hamas Tolak Rencana Presiden Trump untuk Gaza yang Disetujui DK PBB

Daftar Negara yang Terlibat

Sejumlah negara kini masuk dalam daftar kandidat penyumbang personel untuk misi tersebut.

Mesir dan Yordania menjadi dua negara Arab yang paling siap berpartisipasi mengingat keduanya memiliki pengalaman panjang dalam operasi penjaga perdamaian dan peran strategis dalam mediasi konflik Israel–Palestina.

Uni Emirat Arab, Qatar, dan Arab Saudi turut disebut sebagai negara-negara yang bersedia mengirim pasukan, sejalan dengan dorongan mereka terhadap stabilitas kawasan serta hubungan diplomatik yang aktif dengan Washington.

Dari luar dunia Arab, Indonesia, Turki, dan Pakistan juga disebut sebagai negara yang kemungkinan bergabung dalam misi internasional tersebut.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved