Rabu, 19 November 2025

China dan Taiwan Memanas

Taiwan Bagikan Buku Panduan kepada Warganya untuk Persiapkan Perang, Ini Isinya

Panduan ini berisi kiat-kiat konkret tentang apa yang harus dilakukan warga sipil saat ini untuk bersiap menghadapi perang atau krisis.

prepare.mnd.gov.tw
BUKU PANDUAN PERANG - Tangkap layar halaman awal buku panduan yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan. Panduan ini berisi kiat-kiat konkret tentang apa yang harus dilakukan warga sipil saat ini untuk bersiap menghadapi perang atau krisis. 
Ringkasan Berita:
  • Taiwan meluncurkan 11 juta buku panduan keamanan nasional untuk semua rumah tangga di pulau itu.
  • Panduan ini berisi kiat-kiat konkret tentang apa yang harus dilakukan warga sipil saat ini untuk bersiap menghadapi perang atau krisis.
  • Panduan ini mencakup langkah-langkah terperinci tentang cara mengemas tas darurat, menyimpan persediaan, dan menyusun rencana kontingensi.


TRIBUNNEWS.COM 
- Taiwan kini memiliki buku panduan baru untuk masa krisis dan perang, dan mereka memastikan seluruh warga mendapatkannya.

Kementerian Pertahanan Nasional setempat mengumumkan pada Selasa (18/11/2025) bahwa mereka telah mengirimkan 11 juta eksemplar buku panduan baru tersebut, yang diperkenalkan pada September, ke rumah-rumah di seluruh pulau.

Pulau yang memiliki pemerintahan sendiri ini merupakan rumah bagi sekitar 23,3 juta penduduk.

Buku panduan ini juga tersedia dalam bentuk pdf, yang dapat diunduh di situs resmi Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan, www.mnd.gov.tw.

Taiwan pertama kali menerbitkan buku panduan pertahanan sipil pada 2022, lalu memperbaruinya pada 2023.

Negara-negara seperti Finlandia, Swedia, dan Lituania juga telah merilis panduan serupa di tengah kekhawatiran akan potensi perang dengan Rusia.

Namun, edisi baru Taiwan hadir dengan gaya yang diperbarui, dilengkapi grafis dan kiat-kiat sederhana yang ditujukan untuk masyarakat luas.

Buku dengan tebal 36 halaman ini tersedia dalam Bahasa China dan juga Bahasa Inggris.

Tahun ini juga menjadi kali pertama Taiwan meluncurkan kampanye pengiriman besar-besaran untuk mendistribusikan buku panduan tersebut ke rumah tangga.

Meskipun Panduan Keamanan Publik Nasional 2025 tidak secara eksplisit menyebut China daratan sebagai ancaman, peta dan skenario yang disajikan secara jelas mengarahkan kekhawatiran pada agresi dari Beijing sebagai ancaman utama.

Panduan tersebut juga mencakup bencana lain seperti kecelakaan nuklir atau gempa bumi, namun memberikan penjelasan spesifik tentang bagaimana militer di berbagai negara mengharapkan warga sipil bersiap menghadapi konflik di kawasan perkotaan.

Mengutip Business Insider, berikut isi buku panduan baru Taiwan dan apa yang diajarkannya kepada rakyat tentang perang di dalam negeri.

1. Periksa logistik rumah tangga

Buku panduan ini diawali dengan ajakan kepada pembaca untuk menilai kembali logistik utama rumah tangga jika Taiwan berada dalam ancaman.

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan meliputi:

Baca juga: 5 Fakta T-Dome Milik Taiwan, Sekutu AS Akan Bangun Sistem Pertahanan Udara Mirip Iron Dome Israel

  • Jumlah orang dalam rumah tangga
  • Lansia, hewan peliharaan, atau anak-anak yang membutuhkan perhatian khusus
  • Persediaan makanan jangka pendek
  • Stok obat-obatan untuk penyakit atau kondisi kronis
  • Radio dan uang tunai yang tersedia di rumah
  • Telepon rumah jika jaringan ponsel atau internet terputus
  • Baterai portabel yang selalu terisi daya

2. Menyimpan lebih banyak perlengkapan daripada kebutuhan harian

Buku panduan ini menyarankan setiap rumah tangga untuk memiliki persediaan yang dapat bertahan setidaknya selama satu minggu.

Artinya, rumah tangga diimbau mengonsumsi makanan dan kebutuhan pokok dari stok yang sudah ada sambil terus mengisinya kembali secara rutin, bukan hanya membeli kebutuhan untuk hari itu saja.

Barang-barang yang direkomendasikan antara lain:

  • Makanan kering seperti kacang-kacangan, mi instan, makanan kaleng, dan cokelat
  • Minimal 3 liter air per hari per orang (panduan juga menyebut angka sekitar 3,17 liter)
  • Peralatan rumah tangga seperti sarung tangan dan kantong plastik
  • Perlengkapan kebersihan, termasuk lensa kontak, tisu pembersih, dan produk kebersihan kewanitaan
  • Perlengkapan bayi atau lansia, seperti susu formula dan alat bantu dengar
  • Peralatan darurat seperti kompor gas portabel, lampu LED, baterai sel kering, dan pemurni air

3. Siapkan tas darurat

Tas darurat adalah tas berisi perlengkapan penting yang mudah dibawa jika rumah tangga harus segera mengungsi.

Isi tas darurat standar yang disarankan antara lain:

  • Dua botol air minum ukuran 550–600 ml
  • Beberapa makanan siap saji
  • Obat-obatan, perlengkapan sanitasi, bahan pembersih sederhana, dan obat pereda nyeri
  • KTP, informasi asuransi kesehatan, dan dokumen keuangan penting
  • Pakaian untuk cuaca dingin atau basah
  • Sepatu jalan yang kuat dan tahan lama
  • Peluit
  • Aksesori pengisi daya (charger, power bank)
  • Pisau lipat model Swiss Army
  • Kertas, pena, dan peta
  • Radio portabel dengan baterai

4. Skenario ancaman militer

Edisi tahun ini mencantumkan sejumlah skenario permusuhan atau sabotase yang lebih spesifik dibanding versi sebelumnya.

Skenario-skenario ini tidak menyebut China secara langsung, tetapi disertai peta pesisir tenggara China dan Selat Taiwan.

Ancaman yang tercantum antara lain:

  • Sabotase kabel bawah laut atau infrastruktur penting
  • Patroli angkatan laut musuh yang berpotensi memaksa naik ke kapal-kapal Taiwan
  • Latihan tembak langsung di dekat Taiwan
  • Penetapan zona larangan terbang di sekitar Taiwan dengan dalih latihan militer
  • Drone musuh yang terbang di wilayah udara Taiwan
  • Pemblokiran lalu lintas dan aktivitas komersial di Selat Taiwan
  • Serangan langsung atau tindakan agresi bersenjata
  • Infiltrasi atau aksi sabotase di dalam wilayah

5. Apa yang harus dilakukan jika terjadi invasi darat

Buku panduan Taiwan sebelumnya memuat panduan pengenalan seragam militer Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China daratan dan Angkatan Bersenjata Republik China di Taiwan.

Namun, edisi tahun ini tidak lagi memuat itu, yang menunjukkan kemungkinan pasukan musuh akan berupaya menyamar.

“Warga sipil mungkin kesulitan membedakan antara pasukan kawan dan lawan, karena jarak, lingkungan sekitar, dan faktor-faktor lain dapat menimbulkan kebingungan,” demikian isi buku panduan tersebut.

Karena itu, warga sipil diimbau untuk segera meninggalkan area jika melihat aktivitas militer, serta tidak membagikan rekaman pergerakan militer Taiwan secara daring.

6. Cara bertahan dari serangan udara di Taiwan

Cara terbaik untuk bertahan hidup dari serangan udara umumnya adalah mencari tempat berlindung di bawah tanah.

Namun, jika waktu terbatas, buku panduan menyarankan warga sipil untuk menjauh dari dinding, pintu, dan jendela guna mengurangi risiko cedera akibat gelombang kejut dan puing-puing.

Bagi mereka yang terjebak di ruang terbuka, panduan menganjurkan:

  • Berbaring terlentang di tanah
  • Menutupi kepala
  • Sedikit membuka mulut untuk mengurangi tekanan gelombang kejut
  • Menjauh dari titik ledakan sejauh mungkin

Baca juga: China Peringatkan Warganya untuk Tidak Pergi ke Jepang, Saham Perusahaan Pariwisata Anjlok

7. Mengatasi stres dan kecemasan

Buku panduan ini mendorong warga untuk membicarakan stres dan kecemasan yang mereka rasakan, serta membatasi paparan berita atau informasi daring yang tidak penting agar tidak merasa kewalahan.

“Jaga pola makan, tidur, dan olahraga yang baik agar tetap sehat dan meredakan stres,” tulis panduan tersebut. 

8. Membahas perang dengan anak-anak

Panduan ini secara khusus menyarankan agar orang tua menyiapkan tas darurat bersama anak-anak mereka dan mendorong anak untuk mengungkapkan kecemasan mereka tentang perang.

Orang tua juga diminta secara sadar mengajari anak-anak cara membedakan berita yang sah dari disinformasi.

9. Tetapkan titik pertemuan darurat dengan keluarga

Panduan ini merekomendasikan agar keluarga menetapkan tiga titik pertemuan darurat yang dapat dijangkau oleh semua anggota keluarga, serta meminta setiap orang menghafal informasi kontak tiga anggota keluarga atau teman penting.

Keluarga juga diimbau untuk membiasakan diri dengan rute evakuasi di lingkungan masing-masing, serta mengetahui lokasi tempat perlindungan serangan udara atau titik bantuan terdekat.

10. Keterampilan bantuan medis dasar

Buku panduan tersebut juga berisi petunjuk pertolongan pertama sederhana, khususnya mengenai:

  • Penanganan bahan kimia beracun
  • Skenario kedaruratan nuklir
  • Luka bakar
  • Pendarahan
  • Kebutuhan resusitasi (CPR)

11. Peringatan tentang aplikasi dan ponsel dari China daratan

Buku panduan tersebut secara khusus memperingatkan risiko pengumpulan data dari aplikasi ponsel populer yang dikembangkan di China, termasuk platform AI DeepSeek, aplikasi media sosial RedNote dan TikTok, serta platform perpesanan WeChat.

“Selain itu, beberapa perangkat bermerek China dengan fungsi kamera, seperti kamera pengawas dan sensor gambar, juga dapat menyebabkan kebocoran privasi,” demikian bunyi panduan tersebut.

AS sendiri telah menyuarakan kekhawatirannya terhadap aplikasi buatan China sebagai potensi ancaman keamanan nasional, terutama setelah Kongres mengesahkan undang-undang pada 2024 yang mewajibkan ByteDance, pemilik TikTok yang berbasis di Beijing, untuk melepaskan kepemilikan atas aplikasi tersebut atau menghadapi larangan di AS.

Hubungan China dan Taiwan

Mengutip cfr.org, Taiwan, yang secara resmi dikenal sebagai Republik China (Republic of China/ROC), adalah sebuah pulau yang terpisah dari daratan China oleh Selat Taiwan.

China Daratan, yang secara resmi dikenal sebagai Republik Rakyat China (People’s Republic of China/PRC), berada di bawah kekuasaan Partai Komunis China (PKT).

China menegaskan, Taiwan adalah bagian integral dari wilayahnya, meskipun tidak pernah memerintah pulau tersebut.

China memandang Taiwan sebagai provinsi yang membangkang dan bersumpah untuk menyatukannya dengan daratan, lebih diutamakan melalui cara damai, tetapi tidak menutup kemungkinan penggunaan kekerasan jika diperlukan.

Baca juga: Taiwan Akan Bangun Sistem Pertahanan Udara T-Dome untuk Tangkis Ancaman China

Di sisi lain, Taiwan memiliki pemerintahan sendiri yang dipilih secara demokratis dan menjadi rumah bagi sekitar 23 juta penduduk.

Beijing menegaskan bahwa Taiwan, yang pernah diduduki Jepang hingga 1945, merupakan bagian dari wilayahnya dan tidak menutup kemungkinan penggunaan kekuatan untuk mengambil alih kendali.

Sementara itu, China dan Jepang merupakan mitra dagang utama, namun ketidakpercayaan, perselisihan sejarah, dan sengketa teritorial kerap menguji hubungan kedua negara.

Perbandingan Kekuatan Militer Taiwan dan China

Berdasarkan laporan tahunan Departemen Pertahanan Amerika Serikat tentang Republik Rakyat China tahun 2024 yang dikutip Visual Capitalist, terlihat perbandingan ukuran dan kemampuan militer China dan Taiwan, terutama dalam konteks skenario perang potensial.

China memiliki lebih dari 427.000 personel militer aktif, dibandingkan 104.000 personel di pihak Taiwan.

Dalam hal artileri, China juga unggul lebih dari dua kali lipat.

China telah menghabiskan puluhan tahun untuk memodernisasi pasukan daratnya guna memproyeksikan kekuatan di kawasan.

China memiliki keunggulan besar dalam kekuatan laut, dengan 30 kapal perusak, 36 fregat, 51 kapal pendarat amfibi dan 1 kapal induk.

Taiwan mempertahankan keseimbangan hanya dalam jumlah kapal pendarat, namun tidak memiliki kapal induk.

Menurut laporan dari CSIS, angkatan laut China kini menjadi salah satu yang terbesar di dunia berdasarkan jumlah kapal.

Dalam kekuatan udara, China mengoperasikan sekitar 800 jet tempur dan 300 pesawat pengebom atau pesawat serang, sementara Taiwan memiliki sekitar 350 jet tempur dan tidak memiliki pesawat pengebom.

Namun, Taiwan memiliki lebih banyak pesawat angkut, yang dapat berperan penting dalam mobilisasi logistik dan pasukan.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved