Jumat, 21 November 2025

Konflik China-Jepang Buat PM Takaichi Merugi: 500 Ribu Tiket Dibatalkan, Demon Slayer Tunda Rilis

Konflik China-Jepang memuncak: 500 ribu tiket dibatalkan, film Demon Slayer ditunda, PM Takaichi tertekan usai bisnis Jepang merugi.

Tangkap layar siaran Youtube Wion
PESAWAT CHINA - Pernyataan PM Takaichi soal kemungkinan intervensi militer Jepang jika China menyerang Taiwan memicu kemarahan Beijing, menyebabkan larangan perjalanan dan pembatalan studi warga China ke Jepang hingga 500.000 tiket pesawat China ke Jepang dibatalkan. 
Ringkasan Berita:
  • Pernyataan PM Takaichi soal kemungkinan intervensi militer Jepang jika China menyerang Taiwan memicu kemarahan Beijing, menyebabkan larangan perjalanan dan pembatalan studi warga China ke Jepang.
  • Sekitar 500.000 tiket pesawat China ke Jepang dibatalkan, Sichuan Airlines dan Spring Airlines hentikan penerbangan, kerugian capai miliaran yuan, 
  • Pebisnis Jepang yang khawatir mendesak pemerintah meredakan ketegangan. Lantaran China penyumbang wisatawan terbesar kedua di Jepang (7,49 juta kunjungan).

TRIBUNNEWS.COM - Ketegangan diplomatik antara China dan Jepang yang terus memuncak, membuat sektor pariwisata anjlok hingga memicu kerugian besar bagi Jepang.

Adapun kerugian ini terjadi usai pernyataan Perdana Menteri Sanae Takaichi yang menyatakan kemungkinan keterlibatan militer Jepang jika China menyerang Taiwan.

Taiwan, yang berada sekitar 60 mil dari Yaeyama, pulau yang dianggap sebagai bagian penting dari rantai pertahanan strategis Jepang

Dengan meningkatnya aktivitas militer China di Laut Tiongkok Timur dan ambisi Beijing untuk mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya, Tokyo menilai potensi konflik di pulau itu dapat berdampak langsung pada keamanan nasional Jepang.

Alasan itu yang kemudian mendorong PM Sanae Takaichi untuk mengambil langkah agresif, melakukan intervensi militer Tokyo jika Taiwan diserang China.

Namun pernyataan tersebut memicu reaksi keras Beijing, yang menganggap Taiwan sebagai bagian wilayahnya.

Sebagai bentuk balasan atas kecaman dari PM Takaichi China kini mulai melakukan tindakan ekstrem, menyerukan warganya untuk tidak mengunjungi Jepang dan mempertimbangkan kembali rencana studi di Jepang.

Imbas larangan itu, setidaknya tujuh maskapai penerbangan China, termasuk tiga maskapai milik negara, kompak menawarkan pembatalan gratis bagi penumpang yang memesan tiket ke Jepang.

Adalah maskapai China Sichuan Airlines yang membatalkan penerbangan Chengdu (Tiongkok) - Sapporo (Jepang) hingga akhir Maret.

Sementara Spring Airlines menghentikan sejumlah penerbangan lain dengan alasan "perencanaan perusahaan".

Baca juga: Siaga Perang , Taiwan Rilis Buku Panduan Hadapi Serangan dari China

Analis perjalanan udara Hanming Li memperkirakan sekitar 500.000 tiket dibatalkan antara 15 hingga 17 November 2025.

Akibatnya kerugian dilaporkan membengkak hingga miliaran yuan karena 70 persen pemesanan yang dibatalkan adalah tiket pulang pergi.

Penayangan Demon Slayer Ditunda

Tak hanya berimbas pada sektor penerbangan, konflik panas ini juga membuat pertukaran budaya juga terdampak.

Dimana Survei tahunan Jepang-Tiongkok dibatalkan, dan beberapa acara lintas budaya ditunda.

Bahkan Penayangan film Jepang di Tiongkok, termasuk Demon Slayer: Infinity Castle dan Crayon Shin-chan, ditunda tanpa batas waktu.

Media pemerintah menyebut penurunan minat penonton sebagai reaksi ketidakpuasan terhadap pernyataan Takaichi.

Jepang Ketar – Ketir

Pasca konflik memicu kerugian fantastis bagi berbagai sektor, kini pihak bisnis Jepang menyuarakan kekhawatiran serius atas konflik diplomatik dengan China yang dipicu oleh pernyataan Perdana Menteri Sanae Takaichi terkait Taiwan.

Keidanren, lobi bisnis terbesar di Jepang, bahkan mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah meredakan ketegangan demi menjaga stabilitas ekonomi bilateral.

Permintaan ini diungkap bukan tanpa alasan, pasalnya wisatawan China merupakan kelompok wisatawan asing terbesar di Jepang, dengan 7,49 juta kunjungan selama sembilan bulan pertama tahun ini.

Mereka menghabiskan lebih dari satu miliar dolar AS per bulan pada kuartal ketiga, menyumbang hampir 30 persen dari total pengeluaran wisatawan di Jepang.

Alasan itu yang membuat pelaku bisnis khawatir bahwa ketegangan politik terus meningkat, bisa memicu kerugian yang lebih dalam.

Sebagai respons, pemerintah Jepang mengklaim bahwa mereka telah mengirim pejabat senior, Masaaki Kanai, ke Beijing untuk membahas situasi dengan mitranya dari China, Liu Jinsong.

Dengan dialog langsung, kedua pemerintah dapat membahas langkah-langkah preventif, termasuk koordinasi maritim dan jalur komunikasi darurat, untuk mencegah insiden yang lebih serius.

Lawatan ini juga menjadi kesempatan bagi Jepang untuk menjelaskan posisi resminya tanpa menimbulkan kesan provokasi.

Sekaligus memberi sinyal kepada Beijing bahwa Jepang ingin menjaga hubungan stabil di tengah ketegangan yang meningkat.

(Tribunnews.com / Namira)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved