Penipuan Online
Junta Myanmar Gerebek Markas Scam di Perbatasan Thailand: 346 WNA Ditangkap, 10.000 Ponsel Disita
Militer Myanmar atau Junta Myanmar Tangkap 346 Warga Asing dalam Penggerebekan Pusat Penipuan Shwe Kokko.
Ringkasan Berita:
- Junta Myanmar menggerebek markas penipuan dan perjudian online di Shwe Kokko, Selasa (18/9/2025).
- Junta Myanmar menangkap 346 WNA dan menyita hampir 10.000 ponsel dalam operasi besar menindak jaringan kriminal di wilayah perbatasan.
- Pusat-pusat scam di kawasan Mekong melonjak sejak pandemi, menghasilkan miliaran dolar dan mengeksploitasi banyak pekerja.
TRIBUNNEWS.COM - Militer Myanmar atau Junta Myanmar telah menggerebek pusat penipuan dan perjudian online (markas scam) di kawasan Shwe Kokko, wilayah perbatasan dekat Thailand, Selasa (18/11/2025).
Junta Myanmar adalah sebuah kelompok militer atau pemerintahan yang mengambil alih kekuasaan di Myanmar melalui kudeta pada Februari 2021.
Penggerebekan markas scam tersebut sebagai bagian dari operasi besar untuk menindak jaringan kriminal yang berkembang pesat di wilayah tersebut.
Menurut laporan The Global New Light of Myanmar, operasi pada Selasa pagi itu berhasil menangkap 346 warga negara asing (WNA).
Tak hanya itu Junta Myanmar juga menyita hampir 10.000 ponsel yang digunakan untuk aktivitas penipuan dan perjudian daring.
Pihak militer Myanmar menuduh kelompok oposisi bersenjata sebelumnya memberikan perlindungan terhadap pusat-pusat penipuan atau scam tersebut.
Namun, setelah mengklaim kembali kendali teritorial, militer Myanmar mengatakan kini bergerak agresif membongkar jaringan tersebut.
Perusahaan Yatai, yang dikaitkan dengan pengusaha Kamboja, She Zhijiang, disebut sebagai entitas yang terlibat dalam pengelolaan kawasan Shwe Kokko.
She Zhijiang sendiri ditangkap di Thailand pada 2022 dan baru-baru ini diekstradisi ke China untuk menghadapi tuduhan terkait operasi perjudian dan penipuan online.
Ia dan perusahaannya sebelumnya telah masuk daftar sanksi Amerika Serikat dan Inggris.
Lonjakan Pusat Penipuan Scam
Baca juga: KBRI Yangon: Pemerintah Myanmar Setujui Pemulangan 54 WNI ke Tanah Air
Sejak pandemi Covid-19, wilayah perbatasan yang menghubungkan Thailand, Myanmar, Laos, dan Kamboja tumbuh menjadi pusat kejahatan penipuan daring, mengutip Al Jazeera, Kamis (20/11/2025).
Menurut PBB, jaringan ini menghasilkan miliaran dolar melalui eksploitasi ratusan ribu orang yang dipaksa bekerja di kompleks penipuan.
Myanmar, yang sejak kudeta 2021 dilanda perang saudara, telah menjadi wilayah rawan dengan kontrol perbatasan yang longgar, kondisi yang dimanfaatkan para sindikat kriminal.
Tekanan China dan Tindakan Militer Myanmar
Militer Myanmar sebelumnya dituduh membiarkan pusat-pusat penipuan beroperasi.
Namun, sejak Februari, junta mulai melakukan tindakan keras setelah menerima tekanan dari China, sekutu utama mereka.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.