KBRI Yangon: Pemerintah Myanmar Setujui Pemulangan 54 WNI ke Tanah Air
KBRI Yangon menyampaikan Pemerintah Myanmar telah menyetujui 54 WNI yang kini berada di lokasi aman untuk meninggalkan Myanmar
Ringkasan Berita:
- 58 WNI menyatakan siap pulang dari Myanmar
- KBRI Yangon terima 27 laporan baru
- 175 WNI yang belum berada di lokasi aman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Yangon menyampaikan Pemerintah Myanmar telah menyetujui 54 Warga Negara Indonesia (WNI) yang kini berada di lokasi aman untuk meninggalkan Myanmar dan kembali ke Indonesia.
KBRI Yangon menyatakan akan segera menyampaikan kabar tersebut kepada para WNI.
Selain itu, KBRI Yangon juga akan membantu menyiapkan dokumen perjalanan, serta mengatur proses pemulangan melalui jalur Myanmar–Thailand bersama KBRI Bangkok.
Di sisi lain, KBRI Yangon menyatakan upaya pemindahan WNI lainnya terus diintensifkan.
"Ada 90 WNI di dua lokasi yang masih menunggu untuk dipindahkan ke tempat aman, serta 58 WNI di lokasi ketiga yang telah menyatakan siap pulang dan sedang disiapkan pemindahannya," tulis KBRI Yangon di laman resminya pada Rabu (5/11/2025).
Baca juga: 26 WNI Diduga Korban TPPO Dipulangkan dari Myanmar, Satu Orang Terindikasi Pelaku Perekrutan
Selain itu, KBRI Yangon juga menerima laporan baru dari 27 WNI yang berada di titik terpisah.
Akan tetapi, lokasi mereka telah diketahui dan sedang dijangkau untuk memastikan keselamatan mereka.
"Dengan perkembangan ini, KBRI telah menerima data lengkap 175 WNI yang belum berada di lokasi aman, dan seluruh data tersebut akan segera diajukan kepada Pemerintah Myanmar sebagai dasar pemindahan ke lokasi aman dan permohonan izin pemulangan ke Indonesia," tulis KBRI Yangon.
Baca juga: Puluhan WNI Kabur dari Myawaddy Myanmar, Paspor Dimusnahkan Perusahaan Online Scam Demi Tutup Jejak
"KBRI mengajak masyarakat untuk bersama-sama mendoakan kelancaran proses ini, agar seluruh WNI dapat segera kembali berkumpul dengan keluarga dalam keadaan selamat," tulis KBRI Yangon.
Hati-hati Tawaran Kerja Via Medsos
Kawasan Myawaddy, Myanmar merupakan wilayah konflik bersenjata yang menjadi pusat industri penipuan online dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
WNI banyak yang menjadi korban TPPO ke Myanmar.
Rata-rata, mereka tergiur tawaran kerja di luar negeri yang berasal dari media sosial (medsos).
Alih-alih memberikan pekerjaan di luar negeri dengan gaji fantastis kepada WNI, para pelaku justru hanya akan menjual dan mengeksploitasi para WNI.
Untuk itu, pemerintah melalui Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin meminta agar seluruh warga masyarakat lebih bijak menggunakan media sosial terutama saat mencari informasi lowongan pekerjaan di luar negeri.
"Makanya kita mengimbau kepada masyarakat kalau ada ajakan-ajakan bekerja di luar negeri, mungkin diumumkan lewat media sosial jangan langsung percaya silakan mungkin diteliti, kemudian didalami pekerjaannya apa," kata Mukhtarudin, Minggu (26/10/2025).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.