Ekosistem Kesehatan Asean Didorong Makin Terintegrasi Secara Digital
Maheshwara menegaskan bahwa digitalisasi merupakan fondasi utama masa depan kesehatan Asean.
Ringkasan Berita:
- ASEAN mempercepat digitalisasi kesehatan sebagai respons atas kelemahan sistem saat pandemi.
- Pijar Foundation dan Asean BAC menyerahkan rekomendasi regional untuk memperkuat kolaborasi, talenta, dan infrastruktur digital health.
- Transformasi ini diharapkan membangun ekosistem kesehatan ASEAN yang lebih tangguh dan terintegrasi.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Digitalisasi kini menempati posisi strategis dalam memperkuat ketahanan sistem kesehatan di kawasan Asia Tenggara menuju Asean Community Vision 2045.
Pengalaman selama pandemi COVID-19 menunjukkan bahwa minimnya integrasi data lintas negara, lemahnya infrastruktur digital, serta keterbatasan akses teknologi kesehatan dapat memperlambat respons darurat dan menghambat pelayanan esensial.
Kesadaran tersebut mendorong percepatan transformasi kesehatan digital di tingkat kawasan.
Baca juga: Dorong Transformasi Digital, Perusahaan Teknologi RI Ekspansi ke 4 Negara ASEAN
Pernyataan ini disampaikan Dr. Maheshwara Rao a/l Appannan dari Senior Officials’ Meeting on Health Development (SOMHD) Malaysia saat menerima rekomendasi kebijakan digital health dari Pijar Foundation dan Asean Business Advisory Council (Asean BAC).
Malaysia sebagai Ketua Pilar Kesehatan Asean 2025–2026 akan memimpin penyusunan Asean Post-2025 Health Development Agenda (APHDA) sebagai arah pembangunan kesehatan kawasan.
Maheshwara menegaskan bahwa digitalisasi merupakan fondasi utama masa depan kesehatan Asean.
Ia menekankan bahwa inovasi teknologi kesehatan harus berangkat dari kebutuhan masyarakat, bukan sekadar mengikuti perkembangan teknologi.
“Sering kali kita melupakan peran pengguna dalam proses desain sistem, dan solusi digital health harus berangkat dari kebutuhan masyarakat agar membawa kemajuan, bukan ketakutan,” ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip, Sabtu (22/11/2025).
Kolaborasi Regional untuk Sistem Kesehatan Digital11
Rekomendasi digital health bertajuk “Asean’s Digital Health Future: Catalysing Regional Collaboration and Resilience Through Digital Innovation” diluncurkan dalam acara “Catalysing Digital Health Collaboration for a Healthy Asean 2045”, bagian dari program Global Future Fellows (GFF) 2025.
Acara tersebut mempertemukan pembuat kebijakan, inovator, akademisi, dan pemimpin kesehatan dari negara-negara Asean termasuk Timor-Leste untuk membahas integrasi sistem kesehatan digital kawasan.
Direktur Eksekutif Pijar Foundation, Cazadira Fediva Tamzil, menegaskan bahwa transformasi digital merupakan prasyarat penting untuk mewujudkan visi Asean 2045 yang inklusif dan berdaya saing.
Sumber: Tribunnews.com
| Masyarakat Perlu Tingkatkan Kecakapan Digital untuk Tingkatkan Kualitas Konten |
|
|---|
| Cerita Pelajar SMP di Bekasi: Digitalisasi Pembelajaran Bikin Belajar Lebih Mudah |
|
|---|
| Mendagri Tito Hadiri Peluncuran Program Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas |
|
|---|
| Momen Prabowo Tunjukkan Gesture Tinju saat Dengar Siswa Hobi Boxing |
|
|---|
| Menkum Supratman Tekankan Isu Royalti dan Kekayaan Intelektual dalam Forum ASEAN–Jepang |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.