Senin, 24 November 2025

Bakal Pidato Lagi di KTT G20 Afsel, Pakai Bahasa Inggris Lagi?, Gibran: Tunggu Aja Nanti

Publik heboh menanti Gibran di G20 Afsel, isu AI & mineral kritis, apakah ia kembali berpidato pakai bahasa Inggris?

Penulis: Taufik Ismail
Set Wapres
KTT G20 - Wakil Presiden Gibran Rakabuming menyampaikan pidato pada sesi kedua KTT G20 Di Johannesburg, Afrika Selatan, Sabtu (22/11/2025) waktu setempat. 

Pada sesi kedua, Sabtu (22/11/2025), Gibran mempromosikan konsep ketahanan berkelanjutan.

Ia menekankan dalam bahasa Inggris: “For Indonesia, resilience is not a slogan, it is a daily reality.”

Gibran menjelaskan bahwa bagi Indonesia, ketahanan bukan sekadar slogan, melainkan kenyataan sehari-hari, mulai dari gempa bumi, banjir, hingga letusan gunung berapi.

Ia juga menyinggung fokus pemerintahan Presiden Prabowo Subianto pada ketahanan pangan, dengan menyampaikan: “President of Indonesia focuses on food security and free nutritious meals for 80 million students and pregnant women as a strategic investment.”

Pesan ini menegaskan program Makan Bergizi Gratis sebagai prioritas nasional sekaligus investasi jangka panjang.

Sorotan Publik di Tanah Air

Pidato Gibran berbahasa Inggris di dua sesi sebelumnya menuai sorotan warganet. Sebagian mengapresiasi kelancaran penyampaian, menyebutnya sebagai representasi Indonesia di forum global.

Ada pula yang membandingkan dengan Presiden Jokowi, menilai gaya Gibran lebih fasih.

“Yang nggak suka pasti bilangnya alay,” tulis akun @litaa.amaral di kolom komentar unggahan video pidato Gibran pada akun resmi Instagram @setwapres.ri.

Reaksi beragam ini menunjukkan pidato Gibran bukan hanya agenda diplomasi, tetapi juga menjadi bahan diskusi publik di dalam negeri.

Isu Global yang Dibahas

Isu AI dan mineral kritis menjadi sorotan utama G20 tahun ini. Negara-negara anggota menekankan perlunya regulasi global agar perkembangan kecerdasan buatan tidak menimbulkan risiko sosial maupun ekonomi.

Sementara mineral kritis seperti nikel, kobalt, dan litium sangat dibutuhkan untuk transisi energi dan industri teknologi tinggi. Afrika Selatan menekankan pentingnya akses adil bagi negara berkembang.

Dengan demikian, pidato Gibran menempatkan Indonesia dalam percaturan global mengenai regulasi teknologi dan energi berkelanjutan.

Cermin Indonesia di Panggung Dunia

Pidato ketiga Gibran di KTT G20 Afsel bukan hanya soal AI dan mineral kritis, tetapi juga menjadi cermin bagaimana Indonesia tampil di panggung global.

Publik menanti apakah ia kembali berbahasa Inggris, sebuah sorotan yang menambah dimensi human interest di balik agenda serius forum internasional.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved