Diskriminasi dan Ejekan kepada Mantan Pecandu Narkoba Berbahaya
Diskriminasi dan ejekan terhadap mantan pecandu narkoba sangat membahayakan proses pemulihan.
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribunnews, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
Terjadinya stigma bagi mantan pengguna Narkotika, Psikotropika dan Obat Berbahaya (Napza)
akan memengaruhi dalam pemulihan ketergantungan zat psikoaktif.
Mereka merasa malu dan ragu mencari tempat pemulihan sehingga dukungan sosial menjadi tidak kuat.
Berbagai penelitian menunjukkan mereka mendapatkan perlakuan yang berbeda (60 persen), orang takut dengan pengguna (46 persen), beberapa anggota keluarga menyerah dengan ketergantungan pengguna zar psikoaktif (45 persen), mendapatkan penolakan (38 persen) dan mendapatkan gaji yang rendah (14 persen).
"Stigma ini akan berpengaruh bio sosial, akan kehilangan status, didiskriminasikan sehingga susah bersosialisasi," tutur dr Erniawati Lestari dari Badan Narkotika Nasional (BNN) di Ciloto, Cianjur, Jawa Barat, Senin (3/12/2012).
Berdasarkan pengamatannya, banyak ditemukan kasus pengguna narkoba, justru diawali memperhatikan apa yang dilakukan ibu atau ayahnya. "Kami mempunyai pencandu karena sejak umur lima tahun melihat ibunya melinting ganja," katanya. Untuk itu, kata dia agar tidak terjebak perlu hati-hati, membatasi diri.
Baca Artikel Menarik Lainnya
- Banyak Suami Jajan PSK, Wanita Penderita AIDS Booming di Jabar 24 menit lalu
- Lebih Parah Mana Selesma atau Flu? 5 jam lalu
- Awas, Pil Pelangsing Bisa Renggut Nyawa Anda 5 jam lalu
- Gerak Tubuh Pengaruhi Otak 6 jam lalu
- Ingin Sukses Menurunkan Berat Badan? Jangan Lupa Cabai dan Susu 9 jam lalu
- Saat Mual dan Muntah di Awal Kehamilan Berlebihan 10 jam lalu
- Dahlan Iskan Joget Gangnam Style, Hati-hati Keseleo Pak! Minggu, 2 Desember 2012
- Waspada, Fenomena HIV dan AIDS Jadi Masalah Serius di Jakarta Minggu, 2 Desember 2012
- ASKI dan Persani Kampanyekan Senam GfA Minggu,