Waduh! Anaknya Jadi Korban Vaksin Palsu, Zaskia Mecca: Jahat Kamu yang Bikin
Anak ketiga artis cantik Zaskia Adya Mecca, Bhai Kaba Bramantyo yang berusia 2 tahun menjadi korban dari vaksin palsu
Editor:
Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Bunda, apa Si Kecil sudah mendapatkan vaksin?
Jika belum, pastikan vaksin yang akan diterimanya asli.
Pasalnya, sampai saat ini ternyata masih ada vaksin palsu untuk anak.
Salah satu yang menjadi korban dari vaksin palsu ini yakni anak ketiga artis cantik Zaskia Adya Mecca, Bhai Kaba Bramantyo yang berusia 2 tahun.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sejak merebaknya vaksin palsu 2016 lalu, sudah menghimbau untuk para orangtua lebih memerhatikan lagi mengenai keaslian vaksin untuk anak.
Bunda, untuk memastikannya pimpinan RS atau klinik memiliki kewajiban memberikan deklarasi keaslian vaksin yang digunakan.
Keaslian vaksin dijamin apabila pengadaannya bersumber dari distributor resmi yang terdaftar di BPOM.
Biasanya deklarasi keaslian ini dicantumkan melalui surat resmi mengenai distributor vaksin yang dikeluarkan Kementrian Kesehatan RI terhadap rumah sakit atau klinik.
Baca: Marak Berita Hoax, Ini Trik Vino G Bastian Menghindarinya

Zaskia menyarankan para ibu-ibu untuk pastikan kepada dokter atau bidan vaksin yang digunakan benar-benar asli.
Jika membedakan dari fisiknya, Zaskia mengatakan label vaksin asli berwarna biru muda, sedangkan yang palsu berwarna biru tua.

Kandungan dari vaksin palsu tersebut hanya berisi cairan infus dan antibiotik jenis garamycin yang merupakan antibakteri untuk membunuh kuman.
Memang tidak ada tanda atau gejala khusus dari vaksin palsu ini, namun IDAI memastikan vaksin palsu dengan kandungan tersebut tidak akan berdampak pada kesehatan anak.
Hanya tidak memberikan efek kekebalan tubuh terhadapat pennyakit saja.
Vaksin palsu jika berisi larutan infus dan gentamycin tidak akan menimbulkan jaringan parut (scar).
Sehingga jika terdapat scar pada lengan hampir dipastikan vaksinnya asli.
Menurut IDAI bila anak mendapat vaksin palsu, tidak timbul kekebalan yang diharapkan untuk mencegah penyakit infeksi yang dapat dicegah oleh vaksin asli.
Sedangkan mengenai efek jangka pendek bika vaksin tidak terkontaminasi kuman atau virus tidak ada efeknya.
Tetapi efek jangka panjang anak tidak kebal terhadap penyakit, misalnya campak, difteri, meningitis, pneumonia, polio, dan sebagainya.
Vaksin terduga palsu ini mengkhawatirkan orangtua.
Namun, vaksin palsu tersebut tidak dapat dipastikan hanya berdasarkan perkiraan saja, Moms.
Vaksin harus diperiksa secara cermat di laboratorium yang terpercaya.
IDAI juga menghimbau untuk para orangtua agar memilih tempat imunisasi di fasilitas kesehatan resmi dan memiliki surat resmi mengenai keaslian vaksin.
Moms juga perlu menanyakan dan memastikan kepada dokter atau bidan mengenai keaslian vaksin tersebut.
Zaskia sempat cemas saat tahu vaksin yang diterima putranya itu palsu.
Ia mengungkapkan dalam Instagram story-nya, Senin (29/1/2018) anaknya yang akrab disapa Kaba itu harus mendapat vaksin ulang.
Lantara vaksin DPT (Difteri, Pertusis dan Tetanus) yang diterima anak Zaskia sebelumnya diketahui palsu.

“Pas cek dokter taunya Aba dapet vaksin DPT palsu huhu
Sampe akhirnya harus vaksin ulang deh…
Jahat kamu yang buat vaksin palsu .. target kamu anak-anak tahu,” ungkapnya.
Kesedihan dan kekecewaannya sangat terlihat dalam caption itu Moms. (Nakita/Fadhila Afifah)