Perempuan Tergemuk di Kalteng
Ini yang Akan Terjadi Pada Titi Wati Usai Operasi, Berat Badannya 220 Kg Tak Boleh Turun Drastis
Titi Wati, perempuan tergemuk di Kalimantan Tengah akan menjalani operasi pengecilan lambung di RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya.
Editor:
Anita K Wardhani
Dokter yang akan melakukan operasi, kata Theo, adalah dokter yang memang sudah ahli dan sering melakukan operasi pengecilan lambung.
"Dokter yang kami pakai adalah yang sudah berpengalaman, kami pilih yang terbaik," ujarnya.
Menurut Theo kasus ini tidaklah sederhana karena perlu penanganan khusus.
Banyak yang harus diperiksa oleh tim medis, yakni pemeriksaan darah rutin, urine rutin, rontgen, USG, dan beberapa lainnya sebelum melakukan tindakan operasi.
"Operasi nantinya akan menggunakan sistem laparoskopi, mengingat peralatan yang kami miliki cukup memadai. Menurut teori, tingkat kegagalan dari operasi yang akan dilakukan kepada pasien sangatlah kecil," ujarnya.
Baca: Doyan Ngemil? Bahaya Lo! Ini Trik Dari Ahli Gizi Agar Tubuh Tak Melar Seperti Titi Wati
Ditimbang Ulang
Publik telah dihebohkan dengan berntuk tubuh Titi Wati (37). Penderita obesitas ini disebut pemilik tubuh tergemuk di Kalteng karena dikabarkan memiliki bobot 350 kilogram
Sejak Jumat (11/1/2019) lalu, Titi Wati sudah berada rumah sakit umum daerah (RSUD) Doris Sylvanus Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Titi Wati rencananya menjalani operasi bariatrik atau pengecilan lambung.
Menjelang operasi tersebut, tim medis RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya melakukan pemeriksaan intensif. Termasuk menimbang ulang berat badan Titi Wati.
Semua jenis pemeriksaan telah dilakukan dan berjalan dengan baik.
Titi, diangkut ke ruang pemeriksaan dari kamar rawat inap dengan bantuan puluhan petugas Tagana Palangkaraya
Wanita beranak satu ini, Sabtu (12/1/2019) menjalami beberapa pemeriksaan sebelum dilakukan tindakan oleh tim dokter yang berjumlah 16 orang.
Ternyata setelah ditimbang ulang berat badan Titi Wati tidak sampai 350 Kilogram.
"Hari ini, kami timbang dia secara objektif disaksikan pihak rescue, ternyata berat riilnya 220 kilogram," ujar Wakil Direktur RS Doris Sylvanus Palangkaraya, dr Theodorus Sapta Atmadja.
Dikatakan Theo, dengan demikian kabar bahwa perkiraan beratnya sebesar 350 kilogram teryata kurang dari itu.
