Kamis, 28 Agustus 2025

Saran Dokter Ketika Bersepeda Menggunakan Masker: Jangan Sampai Melebihi Kapasitas Tubuh

Memang akan timbul rasa tidak nyaman saat memakai masker seperti rasa sesak karena perputaran oksigen yang tidak lancar

Warta Kota/Nur Ichsan
Sejumlah pesepeda memasuki areal hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) di Jalan Gajah Mada, Jakarta Barat, Minggu (28/6/2020). Setelah ditutup selama 2 bulan, ruas jalan ini dibuka kembali untuk pertama kalinya sebagai salah satu lokasi HBKB pengganti Jalan Sudirman-Thamrin. Namun sayangnya masih saja ditemui warga yang melanggar aturan protokol kesehatan dengan tidak mengenakan masker sehingga dikenai sanksi sosial berupa hukuman menyapu jalan. Warta Kota/Nur Ichsan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah masa pandemi virus corona atau covid-19, masyarakat disarankan untuk memakai masker kapan pun termasuk ketika berolahraga di luar rumah.

Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga dr. Andi Kurniawan Sp. KO. menjelaskan berdasarkan sejumlah penelitian, menggunaan masker saat berolahraga tidak menimbulkan efek yang membahayakan termasuk kematian.

Baca: Sanksi Denda dan Sosial Bagi yang Tak Pakai Masker di Jawa Barat

Memang akan timbul rasa tidak nyaman saat memakai masker seperti rasa sesak karena perputaran oksigen yang tidak lancar.

Namun secara refleks, tubuh akan membuka sebentar masker untuk mencari lebih banyak udara.

"Tubuh punya kemampuan beradaptasi, ketika lari atau bersepeda menggunakan masker dan ngos-ngosan akan reflek membuka masker sehingga tidak terjadi masalah kesehatan yang membuat meninggal, jangan salahkan maskernya," ungkap dr. Andi kepada Tribunnews.com, Jumat (17/7/2020).

Dr. Andi menjelaskan seseorang yang meninggal saat berolahraga biasanya dipicu oleh penyakit bawaan seperti jantung atau penyakit lainya yang bisa diketahui dengan medical checkup (MCU).

Sehingga dr. Andi mengingatkan walaupun olahraga bagus untuk kesehatan tapi disesuaikan juga dengan kapasitas tubuh.

"Jangan bersepeda melebihi kapasitas tubuh kita dan kita harus tahu masalah kesehatan kita apa ada sakit jantung atau paru-paru," kata dr. Andi.

Baca: Lagi-lagi Pengusaha India Gelontorkan Puluhan Juta Demi Masker Berlapis Emas

Untuk yang memiliki penyakit seperti jantung disarankan memilih olahraga intensintas rendah dan sedang saja supaya tidak memacu kerja jantung yang berlebihan.

"Dokter tidak melarang olahraga intensitas tinggi tapi kalau seseorang punya masalah jantung dan paru-paru, pasti dokter akan melarang olahrgaa yang intensitas tinggi dan over sekal, disarankan yang ringan dan sedang saja," ungkap dr. Andi.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan