Jumat, 15 Agustus 2025

Cara Optimalkan Kesehatan Fisik dan Jiwa Anak di Masa Pandemi

Masa pandemi Covid-19 membawa anak-anak menghadapi masa sulit. Karena itulah menjaga fisik dan mental si kecil sangat penting.

Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Anak-anak zaman sekarang makin sedikit yang suka bermain di luar rumah. Mereka lebih asyik main di dalam ruangan dengan perangkat elektronik atau nonton TV ketimbang mencari kesenangan di alam bebas. Padahal, acara bermain bebas di luar ruangan punya segudang manfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan diri anak seperti meningkatkan keterampilan sosial, merangsang kreativitas dan kemandirian, meningkatkan kemampuan bahasa, memperbaiki mood pada anak dan vitamin D dari sinar matahari sangat bagus untuk kesehatan anak apalagi pada mada pandemi Covid 19. Jum'at (4/6/2021) (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Masa pandemi Covid-19 membawa anak-anak menghadapi masa sulit.

Ruang gerak terbatas, tidak bisa bermain di luar rumah, berinteraksi dengan bebas bersama teman, membawa pengaruh yang besar pada kesehatan fisik dan mental.

Dokter spesialis anak Good Doctor dr. Natasya Ayu Andamari, Sp.A mengatakan, kesehatan seorang anak tergantung pada kekebalan tubuhnya.

Baca juga: Prioritaskan Kesehatan Mental, Jeongyeon TWICE Putuskan untuk Hiatus

Baca juga: 5 Manfaat Mengkonsumsi Buah Naga Bagi Kesehatan yang Perlu Diketahui, Dapat Mengontrol Gula Darah

Apalagi di masa seperti ini, daya tahan tubuh si kecil harus dioptimalkan.

Untuk menjaga imunitas anak, ia menyarankan orangtua perlu menjaga asupan makanan anak hingga memastikan anak mendapat waktu istirahat cukup.

Sejumlah anak bermain bola di jalan protokol Raden Intan, Tanjungkarang Pusat, Kota Bandar Lampung, Lampung, Sabtu (17/7/2021). Memasuki hari ke-6 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Bandar Lampung, situasi dan jalan yang kosong akibat penutupan saat penyekatan di sejumlah ruas jalan protokol dimanfaatkan anak-anak hingga remaja untuk bermain bola. Tribun Lampung/Deni Saputra
Sejumlah anak bermain bola di jalan protokol Raden Intan, Tanjungkarang Pusat, Kota Bandar Lampung, Lampung, Sabtu (17/7/2021). Memasuki hari ke-6 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Bandar Lampung, situasi dan jalan yang kosong akibat penutupan saat penyekatan di sejumlah ruas jalan protokol dimanfaatkan anak-anak hingga remaja untuk bermain bola. Tribun Lampung/Deni Saputra (Tribun Lampung/Deni Saputra)

Orangtua perlu memastikan anak mengonsumsi makanan bergizi lengkap.

"Pastikan juga anak memiliki waktu tidur yang cukup," kata dia baru-baru ini.

Kemudian, hal penting lain adalah melengkapi imunisasi dasar anak sebagai proteksi diri.

"Memberi contoh kepada anak untuk menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari yang paling   sederhana, mencuci tangan dengan sabun dan menggunakan masker, serta jangan lupa konsumsi vitamin D dan C," imbuh dr Natasya.

Selain memerhatikan kondisi fisik, masalah psikologis anak juga harus diperhatikan.

Guru menunjukkan lokasi cuci tangan kepada siswa di halaman kompleks Sekolah Dasar Negeri Baros Mandiri 4 di Jalan Raya Baros, Kota Cimahi, Jawa Barat, sebelum mereka mengikuti Simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) hari kedua, Selasa (25/5/2021). Simulasi PTM untuk tingkat sekolah dasar dilakukan selama dua hari. SD Negeri Baros Mandiri 4 mengatur dengan mewajibkan siswa kelas 4 dan kelas 5 yang mengikuti proses ini, seperti yang dikatakan Kepala SDN Baros Mandiri 4, Kusmiati. Penerapan protokol kesehatan sebagai acuan proses ini dilaksanakan oleh 36 guru dibantu 2 pegawai sekolah dan dilengkapi sarana penunjang seperti tempat cuci tangan serta bilik sanitizer. Dalam satu ruang kelas hanya diisi maksimal 16 siswa dan waktu belajar dibagi dua periode. Untuk siswa kelas 4 pukul 07.30 hingga 09.30 dan siswa kelas 5 pukul 08.00 hingga 10.00. Simulasi ini dilakukan untuk menghadapi Tahun Ajaran Baru dengan pembelajaran tatap muka pada bulan Juli mendatang. Tribun Jabar/Zelphi
Guru menunjukkan lokasi cuci tangan kepada siswa di halaman kompleks Sekolah Dasar Negeri Baros Mandiri 4 di Jalan Raya Baros, Kota Cimahi, Jawa Barat, sebelum mereka mengikuti Simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) hari kedua, Selasa (25/5/2021). Simulasi PTM untuk tingkat sekolah dasar dilakukan selama dua hari. SD Negeri Baros Mandiri 4 mengatur dengan mewajibkan siswa kelas 4 dan kelas 5 yang mengikuti proses ini, seperti yang dikatakan Kepala SDN Baros Mandiri 4, Kusmiati. Penerapan protokol kesehatan sebagai acuan proses ini dilaksanakan oleh 36 guru dibantu 2 pegawai sekolah dan dilengkapi sarana penunjang seperti tempat cuci tangan serta bilik sanitizer. Dalam satu ruang kelas hanya diisi maksimal 16 siswa dan waktu belajar dibagi dua periode. Untuk siswa kelas 4 pukul 07.30 hingga 09.30 dan siswa kelas 5 pukul 08.00 hingga 10.00. Simulasi ini dilakukan untuk menghadapi Tahun Ajaran Baru dengan pembelajaran tatap muka pada bulan Juli mendatang. Tribun Jabar/Zelphi (Tribun Jabar/Zelphi)

Psikolog anak dan keluarga Samanta Elsener, M.Psi. menjelaskan, saat ini anak-anak rentan stres karena terbatasnya ruang gerak mereka.

Untuk mengatasinya, Samanta memberikan tip agar anak rileks.

1. Pastikan waktu tidur tercukupi karena saat tidur kerja otak anak melambat sehingga tubuh menjadi rileks.

2. Ajak anak untuk mengidentifikasi jenis emosi yang dirasakan dan tawarkan solusi yang membuatnya lebih nyaman.

3. Lakukan hobi bersama anak. Misalnya, memasak, berkebun, bernyanyi atau melukis. Kegiatan ini dapat dilakukan bergantian atau dikombinasikan antara hobi si kecil dan orang tua.

"Juga jangan lupa berikan pelukan hangat pada anak. Saat orang tua memeluk anak 8 kali sehari dengan durasi 20 detik, hal itu dapat membuat si kecil rileks," kata Samantha.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan