Senin, 24 November 2025

Mimpi Punya Anak Bisa Jadi Kenyataan, BPOM Beri Izin Edar Obat Hormon Generik

Obat ini diharapkan hadir dengan harga yang lebih ekonomis dibanding produk yang sudah ada di pasaran dan tetap menjaga standar keamanan dan kualitas.

Penulis: Rina A.P.R
Editor: willy Widianto
Tribunnews.com/IST
OBAT HORMON GENERIK - Kepala BPOM, Prof. Taruna Ikrar saat melakukan kunjungan ke RS dr Soetomo Surabaya, Jawa Timur, Senin(24/11/2025). Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI telah resmi mengeluarkan izin edar untuk obat generik pertama berbahan aktif dydrogesterone, obat yang banyak diresepkan dalam program kehamilan dan in vitro fertilization (IVF). Obat ini diharapkan hadir dengan harga yang jauh lebih ekonomis dibanding produk yang sudah ada di pasaran. 
Ringkasan Berita:
  • WHO mencatat 1 dari 6 orang dewasa di dunia mengalami infertilitas. Di Indonesia, ada 4–6 juta pasangan yang membutuhkan bantuan medis untuk memperoleh keturunan.
  • Obat hormon ini telah digunakan sejak tahun 1960 dan secara farmakologis memiliki fungsi yang sangat mirip dengan progesteron alami dalam tubuh manusia.
  • Obat ini diharapkan hadir dengan harga yang jauh lebih ekonomis dibanding produk yang sudah ada di pasaran.

 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Kabar baik bagi pasangan yang sedang berjuang mendapatkan momongan! Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI telah resmi mengeluarkan izin edar untuk obat generik pertama berbahan aktif dydrogesterone, obat yang banyak diresepkan dalam program kehamilan dan in vitro fertilization (IVF). Obat ini diharapkan hadir dengan harga yang jauh lebih ekonomis dibanding produk yang sudah ada di pasaran.

Baca juga: BPOM Tegaskan Label ‘Air Pegunungan’ pada AMDK seperti Le Minerale Telah Diverifikasi

Kepala BPOM, Prof Taruna Ikrar, menegaskan bahwa persetujuan ini merupakan langkah nyata BPOM dalam mempercepat akses masyarakat terhadap obat inovatif sambil tetap menjaga standar keamanan dan kualitas.

“Keamanan, khasiat, dan mutu produk tetap terjamin sesuai standar internasional, sekaligus mempercepat proses persetujuan obat di Indonesia,” ujarnya di Jakarta, Senin (24/11/2025).

Dydrogesterone sendiri bukan obat baru di dunia medis. Obat hormon ini telah digunakan sejak tahun 1960 dan secara farmakologis memiliki fungsi yang sangat mirip dengan progesteron alami dalam tubuh manusia. Namun demikian, kesetaraan efektivitas antara obat generik dan produk originator tetap perlu pembuktian ilmiah lebih lanjut.

WHO mencatat 1 dari 6 orang dewasa di dunia mengalami infertilitas. Di Indonesia, ada 4–6 juta pasangan yang membutuhkan bantuan medis untuk memperoleh keturunan.

Direktur Utama PT Dexa Medica, V. Hery Sutanto, menyambut baik dukungan BPOM dalam menghadirkan obat generik ini ke pasar nasional.

Baca juga: Bagus Mana, Obat Paten atau Generik? Begini Penjelasannya 

“Regulasi yang baik mendorong inovasi yang bermanfaat langsung bagi masyarakat,” katanya.

Dengan hadirnya dydrogesterone generik ini, jutaan pasangan kini memiliki harapan baru akses terapi lebih mudah, biaya lebih ringan, dan kesempatan lebih besar untuk menyambut buah hati.

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved