Jumat, 22 Agustus 2025

Pencegahan Penyakit Polio, Bisa Dimulai dari Imunisasi pada Anak Sesuai Usianya

Berikut yang dapat dilakukan untuk pencegahan Polio. Dapat dilakukan dengan imunisasi hingga vaksinasi bagi anak-anak hingga dewasa.

Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Serambi Indonesia
Tim Muspika Jangka, Bireuen, Selasa (06/12/2022) melakukan imunisasi di SDN 11 Jangka Bireuen. - Pencegahan penyakit Polio dapat dilakukan dengan imunisasi hingga vaksinasi. Diberikan sesuai jadwal dan usia, bisa untuk anak-anak hingga dewasa. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah yang dapat dilakukan untuk pencegahan penyakit Polio.

Penyakit Polio disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang saraf tulang belakang seseorang.

Dikutip dari laman Kemkes, virus Polio termasuk dalam golongan Human Enterovirus yang bereplikasi di usus dan dikeluarkan melalui tinja.

Diketahui, Polio dapat menyerang siapa saja, namun resiko tertinggi akan terjadi pada anak-anak hingga balita.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada obat untuk Polio.

Namun Polio dapat dicegah melalui imunisasi hingga vaksinasi pada anak-anak sesuai jadwal dan usianya.

Waktu Pemberian Vaksin Polio

Mengutip laman CDC, inilah waktu yang dianjurkan untuk pemberian vaksin bagi bayi, anak-anak, hingga orang dewasa.

1. Bayi dan Anak-Anak

Bayi dan anak-anak wajib mendapatkan Vaksin Polio dengan total 4 dosis, masing-masing pada usia:

- 2 bulan

- 4 bulan

- 6 sampai 18 bulan

- 4 sampai 6 tahun

Anak-anak yang belum memulai rangkaian vaksin Polio atau yang terlambat mendapatkan semua dosis yang dianjurkan harus memulai sesegera mungkin atau menyelesaikan rangkaiannya dengan mengikuti jadwal susulan yang dianjurkan.

Bagi orang-orang yang berencana bepergian ke luar negeri harus memastikan bahwa mereka dan anak-anak mereka telah divaksinasi penuh terhadap Polio sebelum keberangkatan.

2. Orang Dewasa

Sebagian besar orang dewasa kemungkinan telah divaksinasi terhadap virus Polio selama masa kanak-kanak.

Namun, bagi orang dewasa yang tidak divaksinasi atau tidak divaksinasi secara lengkap yang berisiko tinggi terpapar virus Polio.

Oleh karena kondisi tersebut, maka ia wajib mendapatkan vaksin Polio.

Orang dewasa yang telah divaksinasi lengkap dan berencana untuk melakukan perjalanan ke negara-negara dengan risiko paparan virus Polio yang meningkat dapat menerima satu dosis penguat IPV seumur hidup.

Orang dewasa yang berisiko tinggi terpapar virus Polio yang belum pernah divaksinasi Polio harus mendapatkan tiga dosis IPV:

- Dosis pertama kapan saja

- Dosis kedua 1 sampai 2 bulan kemudian

- Dosis ketiga 6 sampai 12 bulan setelah yang kedua

Baca juga: Kemenkes Sebut Cakupan Imunisasi Polio Semua Provinsi Belum Capai Target 95 Persen

Jenis Vaksin Polio

Terdapat 4 jenis vaksin Polio yang dapat digunakan untuk mencagah penyakit Polio.

Adapun jenis-jenis vaksin Polio tersebut yakni:

1. Oral Polio Vaccine (OPV)

Vaksin Polio jenis ini dikategorikan aman, efektif, dan an memberikan perlindungan jangka panjang sehingga sangat efektif dalam menghentikan penularan virus.

Cara pemberian Vaksin Polio ini adalah secara oral.

Setelah vaksin ini bereplikasi di usus dan diekskresikan, dapat menyebar ke orang lain dalam kontak dekat.

2. Monovalent Oral Polio Vaccines (mOPV1 and mOPV3)

Vaksin Monovalent Oral Polio Vaccines (mOPV1 and mOPV3) dikembangkan pada tahun 1950-an sebelum adanya pengembangan Vaksin Polio jenis tOPV, OPV.

Vaksin Polio ini memberikan kekebalan hanya pada satu jenis dari tiga serotipe OPV, namun tidak memberikan perlindungan terhadap dua jenis lainnya.

OPV Monovalen untuk virus Polio tipe 1 (mopV1) dan tipe 3 (mOPV3) dilisensikan lagi pada tahun 2005 dan akhirnya mendapatkan respon imun melawan untuk serotipe yang lain.

3. Bivalent Oral Polio Vaccine (bOPV)

Setelah April 2016, vaksin virus Polio Oral Trivalen diganti dengan vaksin virus Polio Oral Bivalen (bOPV).

Bivalen OPV hanya mengandung virus serotipe 1 dan 3 yang dilemahkan, dalam jumlah yang sama seperti pada vaksin trivalen.

Bivalen OPV menghasilkan respons imun yang lebih baik terhadap jenis virus Polio tipe 1 dan 3 dibandingkan dengan OPV trivalen, namun tidak memberikan kekebalan terhadap serotipe 2.

4. Inactivated Polio Vaccine (IPV)

Sebelum April 2016, Vaksin Polio Oral Trival (topV) adalah vaksin utama yang digunakan untuk imunisasi rutin terhadap virus Polio.

Vaksin Polio tOPV dikembangkan oleh Albert Sabin pada tahun 1950an.

Dalam Vaksin Polio tOPV terdiri dari campuran virus Polio hidup dan dilemahkan dari ketiga serotipe tersebut.

Harga dari Vaksin Polio tOPV tidak mahal, efektif dan memberikan perlindungan jangka panjang untuk ketiga serotipe virus Polio.

Vaksin Trivalen ditarik pada bulan April 2016 dan diganti dengan vaksin virus Polio Oral Bivalen (bOPV), yang hanya mengandung virus dilemahkan vaksin tipe 1 dan 3.

(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan