Rabu, 29 Oktober 2025

Mengenal Apa Itu Amoeba Pemakan Otak yang Kasus Kematian Pertamanya Dilaporkan di Korea Selatan

Berikut ini penjelasan tentang apa itu amoeba pemakan otak yang kasus kematian pertamanya dilaporkan di Korea Selatan.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Daryono
Pinterest/wired.com
Amoeba Pemakan Otak atau Naegleria fowleri - Simak penjelasan tentang apa itu amoeba pemakan otak yang kasus kematian pertamanya dilaporkan di Korea Selatan. 

Tidak ada bukti bahwa Naegleria fowleri dapat menyebar melalui uap air atau tetesan aerosol (seperti kabut shower atau uap dari alat pelembab udara).

Baca juga: Apa Itu Infeksi Naegleria Fowleri, Si Amoeba Pemakan Otak yang Muncul di Korsel?

Orang juga tidak dapat terinfeksi Naegleria fowleri dengan meminum air yang terkontaminasi.

Lokasi Naegleria fowleri Ditemukan

Ilustrasi amoeba pemakan otak
Ilustrasi amoeba pemakan otak (Thai PBS World)

Naegleria fowleri hidup di air tawar dan tanah yang hangat di seluruh dunia.

Amoeba mungkin ada di badan air tawar mana pun di Amerika Serikat, terlepas dari negara bagiannya, terutama selama bulan-bulan hangat seperti Juli, Agustus, dan September.

Baca juga: Korsel Konfirmasi Kasus Pertama Amoeba Pemakan Otak

Naegleria fowleri adalah organisme yang menyukai panas (termofilik), artinya tumbuh subur dalam panas dan menyukai air hangat.

Tumbuh paling baik pada suhu tinggi hingga 115°F (46°C) dan dapat bertahan dalam waktu singkat pada suhu yang lebih tinggi.

Para ilmuwan telah menguji suhu air dari danau dan sungai yang terkait dengan beberapa kasus PAM, dan suhu biasanya lebih tinggi dari 80°F.

Namun, ada kemungkinan amoeba dapat hidup di air dengan suhu di bawah 80°F (26°C).

Berikut tempat di mana amoeba ditemukan:

- Air tawar yang hangat, seperti danau dan sungai.

- Air panas bumi (panas alami), seperti mata air panas.

- Debit air hangat dari industri atau pembangkit listrik.

- Sumber air minum panas bumi (panas alami) yang tidak diolah.

- Kolam renang, tempat bermain air, taman selancar, atau tempat rekreasi lainnya yang tidak dirawat dengan baik atau tidak memiliki cukup klorin di dalamnya.

- Keran air.

- Pemanas air.

- Tanah, termasuk sedimen di dasar danau, kolam, dan sungai

Sementara untuk di lautan, peneliti tidak menemukan Naegleria fowleri di air asin.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved