Virus Nipah Ada Potensi Masuk ke Indonesia, Pakar Anjurkan Pemerintah Lakukan Ini
Virus Nipah kembali jadi sorotan karena telah menelan dua korban jiwa di wilayah Kerala Utara, India. Virus ini berpotensi masuk ke Indonesia.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Virus Nipah saat ini kembali jadi sorotan.
Hal ini dikarenakan virus ini telah menelan dua korban jiwa di wilayah Kerala Utara, India.
Baca juga: Mengenal Virus Nipah, Berikut Penularan, Gejala hingga Cara Pencegahannya
Nyatanya, keberadaan virus Nipah di India berpotensi juga masuk ke Indonesia.
"Indonesia potensinya ada. Namun ini tentu dalam konteks Indonesia cukup sulit. Karena kemampuan deteksi kita masih cukup lemah," ungkapnya Ahli kesehatan masyarakat sekaligus epidemiolog Dicky Budiman kepada Tribunnews.com, Senin (18/9/2023).
Apa lagi, kata Dicky virus nipah punya masa inkubasi hingga 1 bulan.
Sehingga, virus Nipah punya potensi untuk menyebar ke wilayah lain.
Terutama dengan tingginya mobilitas masyarakat antar negara.
Baca juga: Awal Mula Persebaran Virus Nipah di Dunia, Pertama Kali Terjadi di Peternakan Babi di Malaysia
Oleh karena itu, menurut Dicky ada beberapa langkah yang perlu dilakukan oleh pemerintah.
Pertama, penguatan di pintu masuk negara seperti bandara hingga pelabuhan.
"Apakah kita harus menutup penerbangan? Tidak seperti itu. Tapi dalam kondisi aman sekali pun pasca pandemi, penguatan pintu masuk itu harus dijaga," jelas Dicky.
Misalnya, perlu ada sensor khusus atau klarifikasi pada orang yang menunjukkan tanda sakit atau demam.

Selain itu, perlu ada pengawasan jika orang yang datang menunjukkan gejala tertentu.
"Kemudian (diperhatikan) dia dari negara yang ada wabah apa. Jadi ini selalu harus di update. Dalam hal ini pintu masuk," jelas Dicky.
Selain pengawasan di pintu masuk, pemerintah perlu punya mekanisme isolasi atau karantina.
*Perlu Ada Peningkatan Kemampuan Deteksi Dini*
Menurut Dicky, kemunculan virus Nipah yang jadi sorotan saat ini perlu jadi pembelajaran bagi Indonesia. Khususnya pasca pandemi Covid-19.
Salah satu pembelajaran yang perlu ditarik adalah kemampuan deteksi dini dan surveilans harus ditingkatkan.
"Karena potensi dalam 10-20 tahun kedepan mengalami pandemi akan sangat besar. Saat ini, mungkin setiap lima tahun kita akan mendapatkan ancaman epidemi pasca Covid-19," kata Dicky lagi.
Selain itu, Dicky menyarankan adanya penguatan di fasilitas kesehatan.
Tidak hanya dari jumlah, tapi prosedur dan juga kualitas dari tenaga kesehatan.
"Karakteristik virus Nipah melibatkan penularan atau sebaran di layanan rumah sakit. (Ini) Karena ketidaktahuan hingga buruknya universal health precaution," pungkas Dicky.
4 Tewas dan 50 Orang Hilang dalam Banjir Bandang yang Menerjang Uttarakhand India Akibat Awan Pecah |
![]() |
---|
Detik-detik Banjir Bandang Landa Desa di Tepi Sungai di India, Banyak Bangunan Roboh Tersapu Air |
![]() |
---|
Benarkah Sound Horeg Bisa Picu Kematian? Ini Penjelasan Pakar Kesehatan |
![]() |
---|
India dan Filipina Gelar Patroli Bersama Pertama di Laut Cina Selatan |
![]() |
---|
India Tolak Tawaran F-35 AS, Beralih untuk Pertimbangkan Beli Jet Tempur Siluman Su-57E Rusia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.