Kementerian Kesehatan Ingatkan Waspada DBD, Penyebab Kematian Tertinggi ke-6 pada Anak
Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) melaporkan hingga minggu ke-33 ini terdapat 57.884 kasus dengue/DBD atau 21,06 kasus per 100.000 penduduk.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Semua orang di Indonesia berisiko terkena demam berdarah dengue (demam berdarah/dengue/DBD) tanpa melihat umur, di mana mereka tinggal, dan gaya hidup.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) melaporkan hingga minggu ke-33 ini terdapat 57.884 kasus dengue/DBD atau 21,06 kasus per 100.000 penduduk dengan kematian sebanyak 422 kematian.
Kasus Dengue/DBD terlaporkan dari 462 Kab/Kota di 34 Provinsi, sedangkan kematian akibat dengue terjadi di 177 Kab/Kota di 32 Provinsi.
Sementara pada anak, dengue merupakan penyebab kematian nomor enam tertinggi.
Hal ini menjadikan kasus demam berdarah dengue (DBD/dengue) selalu menjadi perhatian kesehatan masyarakat Indonesia hingga saat ini.
Sangat penting bagi seluruh golongan masyarakat untuk tetap melakukan pencegahan dengue dengan komprehensif.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Kementerian Kesehatan, yang diwakili oleh dr. Iriani Samad M.Sc, mengatakan, pencegahan dengue membutuhkan komitmen dari berbagai pihak, termasuk kerja sama pemerintah degan publik-swasta.
Oleh karena itu, pihaknya mendukung Takeda dalam upaya menyuksesan tujuan pemerintah untuk meraih Nol Kematian akibat Dengue pada tahun 2030.
"Kami juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mendukung gerakan “Ayo 3M Plus dan Vaksin DBD," tutur dia dalam acara bertajuk Langkah Bersama Cegah DBD dengan #Ayo3mplusVaksinDBD bersama Kader Jumantik di JCC, Jakarta, Sabtu (11/11/2023).
Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta dr. Ngabila Salama, MKM, menambahkan, tantangan memberantas dengue semakin berat mengingat tingginya pertumbuhan dan mobilitas penduduk, masifnya pembangunan, serta tantangan perubahan iklim.
Di DKI Jakarta, pemerintah provinsi terus menggalakkan implementasi program JUMANTIK.
Program ini memiliki peran yang signifikan dalam pemberantasan sarang nyamuk penyebab dengue, mengingat masih kurangnya upaya pencegahan penyakit DBD yang dilakukan oleh masyarakat.
"Para Kader juga kami harapkan dapat mengedukasi masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Serta mensosialisasikan upaya-upaya pencegahan untuk memutus mata rantai hidup jentik nyamuk DBD," ujarnya.
Selain pemberantasan sarang nyamuk, pencegahan juga bisa dilakukan dengan vaksinasi,
7 Teka-Teki Kematian Diplomat Arya Daru: Kantong Hitam Misterius |
![]() |
---|
Kos Diplomat Kemlu Tewas Dijaga Ketat, Akses Ganda dan Tarif Rp3,5 Juta |
![]() |
---|
KPK Baru Panggil Satu Pihak dalam Penyelidikan Korupsi Makanan Tambahan Ibu dan Balita di Kemenkes |
![]() |
---|
Stroke dan Jantung Sumbang Sepertiga Kematian di Indonesia, Jumlah Tenaga Kesehatan di Bawah Standar |
![]() |
---|
LPSK Diminta Kawal Kasus Tewasnya Arya Daru, Komisi XIII DPR yakin Pasti Ada Saksi Kunci |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.