Kisah Yeni Trimulyani, Pegawai Kejaksaan yang Sukses Melawan Kanker Serviks dengan Meditasi
Awal Desember 2020 Yeni Trimulyani melakukan pemeriksaan biopsi, salah satu tes yang biasanya dilakukan untuk mendeteksi penyakit kanker.
Penulis:
Ashri Fadilla
Editor:
Dodi Esvandi
Yeni merasa meditasi yang sering dilakukannya sebelum dan sesudah menderita kanker memberikan dampak positif terhadap kondisi kesehatannya.
“Dengan meditasi saya bisa mengatur konsentrasi dan juga emosi saya. Mungkin ini juga yang membuat saya tidak shocked saat dokter memvonis saya menderita kanker serviks,” cerita Yeni.
Operasi hanya langkah awal dalam proses pemulihan.
Masih ada tahapan lain yaitu kemoterapi dan juga radiasi.
Kemoterapi biasanya dilakukan tengah malam hingga pagi hari.
Saat kemo, Yeni tetap melakukan meditasi.
Baca juga: Sering Alami Insomnia? Berikut Sederet Tips untuk Mengatasinya, Termasuk Meditasi hingga Olahraga
“Biasanya, pasien yang habis kemo itu kehilangan selera makan dan yang pasti mual. Saya justru kebalikannya, tidak mual dan selera makan bertambah. Demikian pula biasanya rambut akan rontok bahkan botak, namun itu semua tidak saya alami. Saya bahkan bisa langsung melakukan aktivitas sehari-hari bekerja setelah kemo,” ungkap Yeni.
Kemoterapi, radiasi dan meditasi menjadi hal yang rutin dijalani Yeni sebagai penderita kanker serviks.
Dia sama sekali tidak patah semangat dengan kondisinya itu.
“Saya memiliki penerimaan atau akseptensi yang tinggi bahwa segala sesuatu yang terjadi pada diri saya adalah buah atau akibat dari perbuatan saya. Pun demikian perbuatan baik maka akan berbuah kebaikan dan perbuatan buruk akan berbuah keburukan sehingga penyakit yang terjadi pada saya merupakan buah dari perbuatan buruk yang telah saya lakukan di masa lalu," kata Yeni.
"Mungkin karena saya kurang menjaga kesehatan ataupun batin saya penuh kotoran batin, sehingga dengan memiliki penerimaan terhadap yang terjadi pada diri kita sebagai akibat perbuatan, maka kita akan menjadi lega dan tidak akan blaming others or situation (tidak menyalahkan orang lain dan keadaan atas peristiwa apapun yg terjadi pada diri kita, seburuk apapun). Kesadaran dan penerimaan demikian saya peroleh lewat berlatih dan menjalankan meditasi. Saya bisa jadi lebih fokus dan juga bahagia,” kata Yeni.
Yeni mengungkapkan salah satu manfaat dari meditasi, khususnya smile meditation, di mana praktek smile meditation melatih kita untuk tersenyum.
Baca juga: Ardhito Pramono Rutin Jalani Meditasi Setiap Selesai Manggung
"Dan senyuman itu ternyata bisa menghasilkan hormon Betha endhorpine yang 200 kali lebih kuat dari morphin yang biasa digunakan untuk mengurangi rasa sakit kepada pasien penderita kanker,” ujar Yeni.
Setelah lima bulan menjalani kemoterapi dan juga radiasi, Yeni dinyatakan bebas dari kanker serviks.
“Padahal, pasien lain yang dirawat bersamaan dengan saya masih ada yang menjalankan proses kemo dan radiasi. Tapi oleh dokter saya dinyatakan sudah bebas dari kanker serviks. Dokter juga sangat gembira saya pulih secepat itu,” kata Yeni.
Profil Brigjen Pol Hengki, Kapolda Banten yang Anggotanya Diduga Pukuli Pelajar dan Wartawan |
![]() |
---|
2 Warga Serang Banten Jadi Korban Kekerasan Aparat, Pelajar Masuk IGD |
![]() |
---|
Jadwal Ikrar Talak Arhan ke Azizah Salsha setelah Diputus Cerai Secara Verstek dalam 2 Kali Sidang |
![]() |
---|
Gugat Cerai Talak Azizah Salsha 1 Agustus 2025, Pratama Arhan Masih Simpan 5 Foto Mesra Bareng Istri |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Serang, 26 Agustus 2025: Besok Didominasi Cerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.