Kamis, 11 September 2025

Jangan Buru-Buru Diberi Sufor, Bayi Menangis Belum Tentu karena ASI Kurang

Sebagian besar ibu beranggapan jika bayi yang menangis disebabkan karena ASI yang Kurang. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Shutterstock
Ilustrasi ibu menyusui. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bagi ibu baru, bayi yang selalu menangis sngatlah mengkhawatirkan. 

Sebagian besar ibu beranggapan jika bayi yang menangis disebabkan karena ASI yang Kurang. 

Ada sebagian ibu yang memutuskan memberi susu formula (sufor) pada sang buah hati. 

Menurut Ketua Pokja Penurunan Angka Kematian Ibu dan Stunting POGI Prof DR Dr Dwiana Ocviyanti, SpOG, Subs Obginsos, MPH, jangan terlalu buru-buru memberi anak sufor

Karena bayi yang menangis belum tentu akibat kekurangan ASI sehingga menyebabkan rasa lapar. 

"Menangis belum tentu karena ASI nya kurang," ungkapnya saat ditemui awak media di Jakarta, Minggu (7/1/2024). 

Wajar saja jika bayi lebih banyak menangis karena ia masih belum bisa mengungkapkan perasaan lewat kata-kata. 

Menangis menjadi salah satu upaya bayi menyampaikan pada ibu kalau ia merasa lapar, sakit atau tidak nyaman.

Lantas apa yang perlu dilakukan ibu saat bayi menangis?

Pertama, mungkin memang bayi tengah lapar, maka yang dilakukan adalah menyusui. 

Kedua, kalau tidak lapar, mungkin saja bayi ingin digendong atau diayunkan.

"Mungkin perut kembung, atau ingin digoyang saja, diayun. Di dalam kandungan itu, dia seperti diayun-ayun, nyaman," tambahnya. 

Ketiga, buat bayi merasa nyaman. Bisa saja bayi menangis karena sedang tidak suk dibedong. 

"Jadi ada yang merasakan bedong seperti peluk dalam kandungan, tapi suatu saat gak nyaman. Saya pernah punya anak, dibuka terus tidur. Berarti dia lagi gak suka dibedong, wajar saja," jelasnya. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan