Jangan Buru-Buru Diberi Sufor, Bayi Menangis Belum Tentu karena ASI Kurang
Sebagian besar ibu beranggapan jika bayi yang menangis disebabkan karena ASI yang Kurang.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Willem Jonata
Di sisi lain, Ketua Satgas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) DR Dr Naomi Esthernita Fauzia Dewanto, SpA(K) ungkap jika orangtua yang stres juga dapat memengaruhi kondisi bayi.
Ketika kedua orangtuanya stres, maka bayi juga bisa menjadi rewel.
"Bisa juga begini, orangtuanya stres. Itu dirasakan bayi. Bayinya juga stres. Jadi sekecil itu dia bisa merasakan kegalauan orangtua. Ibu nya stres, nular ke bayi," imbuh dr Piprim.
Lebih lanjut,Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI & Dokter Spesialis Gastrohepatologi Anak Prof Dr Badriul Hegar Sjarif, SpA(K), PhD ungkap jika anak rewel, menangis dan kerap merasa tidak nyaman masih terhitung normal.
"Tapi jangan lupa satu, rewel, nangis berlebihan iritable flashing itu normal pada bayi sehat,"kata dr Hegar.
Orangtua jangan langsung buru buru melakukan intervensi dengan mengganti ASI ke Sufor.
Konsumsi Susu Formula di Indonesia Meningkat, Cakupan ASI Eksklusif Jauh dari Target WHO |
![]() |
---|
IDAI Ingatkan Pemerintah Soal Kebijakan Ibu Menyusui dan Cuti Enam Bulan |
![]() |
---|
Pekan ASI Sedunia 2025, Ini 5 Pekerjaan Rumah Indonesia dari WHO |
![]() |
---|
Kumpulan Ucapan Pekan ASI Sedunia 2025, Berikut Sejarah Singkatnya |
![]() |
---|
Bukan Sekadar Nutrisi, ASI Bentuk Awal Ikatan Emosional Ibu dan Anak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.