Kamis, 4 September 2025

Tiga Rintangan yang akan Dihadapi Dokter Asing Jika Masuk ke Indonesia 

Pemerintah berencana ingin memasukkan dokter asing ke Indonesia.  menurut Pakar kesehatan global Dicky Budiman, rencana ini akan hadapi 3 rintangan.

IST
Ilustrasi. Pemerintah berencana ingin memasukkan dokter asing ke Indonesia.  menurut Pakar kesehatan global Dicky Budiman, rencana ini akan hadapi 3 rintangan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pemerintah berencana ingin memasukkan dokter asing ke Indonesia. 

Rencana ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat Indonesia yang sampai saat ini masih dijumpai berbagai masalah. 

Baca juga: Soal Gagasan Dokter Asing, Pakar Kesehatan Bagikan Beberapa Rekomendasi pada Pemerintah

Namun, menurut Pakar kesehatan global Dicky Budiman, rencana ini akan menghadapi tiga risiko rintangan. 

Pertama adanya rintangan dari sisi budaya. Dokter asing perlu melakukan adaptasi dan budaya lokal Indonesia. Dan hal ini tidak lah mudah. 

"Indonesia ini punya budaya yang beragam. Termasuk bicara budaya perilaku masyarakat yang mayoritas mengobati sendiri. Bukan datang ke dokter. Jadi jangan sampai dia datang tapi tidak menyelesaikan masalah," kata Dicky pada Tribunnews, Selasa (16/7/2024). 

Sehingga sebelum merealisasikan rencana ini,  pemerintah harus tahu adanya masalah perilaku masyarakat. 

Salah satunya seperti keengganan masyarakat untuk datang ke layanan kesehatan saat alami sakit. 

"Kurang lebih 70 persen masyarakat kalau sakit ngobatin sendiri. Nah ini bicara literasi, pendidikan, ekonomi sosial dan sebagainya. Tidak serta merta dapat diselesaikan dengan mendatangkan dokter asing," imbuhnya. 

Tantangan kedua adalah hambatan signifikan dalam komunikasi antara dokter asing dengan pasien atau tenaga medis lokal.

Oleh karena itu, dokter asing yang masuk ke Indonesia harus bisa berbahasa Indonesia. 

Termasuk bisa berbahasa lokal meski pun tidak harus fasih. 

Setidaknya dokter asing mampu berkomunikasi aktif dengan masyarakat lokal yang menggunakan bahasa daerah. 

Kemudian tantangan ketiga, adalah masih adanya  keterbatasan alat dan teknologi medis di sejumlah daerah terpencil.

Manajemen rumah sakit di Indonesia juga bervariasi. Sehingga ada rumah sakit yang membatasi penggunaan alat dan teknologi tertentu. 

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan