Program Makan Bergizi Gratis
Ada 9 Hambatan yang Harus Diantisipasi dalam Program Makanan Bergizi Gratis
Pengamat kesehatan dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengungkapkan ada beberapa hambatan dalam program makan bergizi gratis.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Whiesa Daniswara
"Tanpa sistem monitoring dan evaluasi yang baik, sulit untuk mengetahui apakah program ini berhasil mencapai tujuan mengurangi kekurangan gizi atau perlu dilakukan perbaikan," kata Dicky.
Harus ada sistem pemantauan yang terus-menerus untuk menilai dampak program terhadap status gizi anak-anak.
Data yang dikumpulkan secara berkala dapat digunakan untuk memperbaiki dan menyesuaikan program.
Terakhir, peran guru dan sekolah dalam pelaksanaan program.
Jika guru dan pihak sekolah tidak terlibat aktif dalam mendukung program, implementasinya bisa kurang maksimal.
Misalnya, pembagian makanan mungkin tidak tepat waktu atau tidak dikelola dengan baik.
"Guru dan staf sekolah perlu dilibatkan sejak awal perencanaan dan pelaksanaan program. Mereka juga perlu diberikan pelatihan tentang pentingnya gizi bagi perkembangan anak. Sehingga bisa menjadi pendukung utama program di tingkat sekolah," tutupnya.
Program Makan Bergizi Gratis
Bupati Lebak Hadiri Peresmian Dapur MBG: Program Ini Bukan Sekadar Beri Makanan |
---|
Dukung Pelaksanaan MGB, Polri Sudah Miliki 458 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi |
---|
Perkuat Program MBG, Gerakan Dapur Indonesia Jajaki Kerja Sama dengan Dapur Bergizi di Turki |
---|
Lisman Puja Kesuma Ungkap Dampak MBG: Rp1 Triliun Lebih Mengalir ke Yogyakarta |
---|
Buka Dapur Umum MBG Butuh Modal Awal Rp 500 Juta hingga Rp 2 Miliar |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.