Penting Skrining Hipotiroid Kongenital pada Bayi Baru Lahir, Cegah Anak Alami Keterbelakangan Mental
Hipotiroidisme kongenital dapat menyebabkan gangguan perkembangan mental dan fisik yang serius jika tidak terdeteksi sejak dini.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Willem Jonata
Anak ini pun tidak menyandang disabilitas intelektual dan mampu berkembang sesuai usianya.
Berbeda dengan anak yang tidak diskrining dan baru diketahui mengalami kelainan tiroid di usia 10 tahun.
Tumbuh kembangnya terlambat dan tidak sesuai dengan usianya.
Anak ini sulit berbicara dan lebih banyak main ponsel dan menonton televisi.
Tinggi badan 124 cm, berat badan 46 kilogram atau di bawah standar sesuai usia.
Usia 20 tahun dengan IQ kurang dari 70 atau di bawah rata-rata.
"Jadi (skrining hipotiroid kongenital) ini hak anak. Pertanyaannya apakah setiap bayi harus diskrining. Jawabannya harus! Menurut saya itu hak setiap bayi," pungkasnya.
Cegah Kelainan Bawaan dan Kematian, 1,2 Juta Bayi Baru Lahir Diskrining Hipotiroid Kongenital |
![]() |
---|
Gejala Diabetes pada Anak yang Sering Tak Disadari Orang Tua |
![]() |
---|
Pengobatan Alternatif untuk Anak Diabetes, Risikonya Dinilai Terlalu Mahal |
![]() |
---|
Penderita Diabetes Melitus Tipe 1 di Indonesia Meningkat 7 Kali Lipat |
![]() |
---|
Jangan Terburu-Buru Bikin 'Gemuk' Bayi Prematur, Bisa Risiko Terjadi Diabetes |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.