Senin, 25 Agustus 2025

Waktu Jadi Faktor Krusial Penanganan Medis Darurat Penderita Stroke, Makin Lama Dampaknya Bisa Fatal

Penanganan stroke memerlukan intervensi medis dalam golden period atau waktu emas, yaitu 4,5 jam dari sejak stroke terjadi.

Penulis: Willem Jonata
Editor: Erik S
Medicine.net
GOLDEN PERIOD - Penanganan stroke memerlukan intervensi medis dalam golden period atau waktu emas, yaitu 4,5 jam dari sejak stroke terjadi. 

TRIBUNNEWS.COM - Prehospital merupakan penanganan medis darurat sebelum pasien mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Penanganan tersebut merupakan langkah krusial bagi orang yang mengalami serangan stroke.

Sebab, penanganan stroke memerlukan intervensi medis dalam golden period atau waktu emas, yaitu 4,5 jam dari sejak stroke terjadi.

Baca juga: Nasib Pilu Ibu Penderita Stroke di Brebes, Dianiaya Suami dan Anak selama 3 Tahun, Begini Kondisinya

 

Tindakan cepat dan tepat dalam penanganan stroke dapat meminimalkan kerusakan otak, mengurangi kecacatan, hingga menghindarkan pasien dari kematian.

Stroke merupakan salah satu gangguan pada fungsi otak yang terjadi lebih dari 24 jam dan menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.

Meski periode emas penderita stroke sekira 4,5 jam, sebaiknya pasien tiba di rumah sakit lebih cepat dari waktu tersebut.

Dikutip dari situs Kemenkes, serangan stroke yang terjadi selama 1 menit membuat 32 ribu sel mati. Maka dalam waktu sekitar 1 jam, 120 juta sel mati.

Semakin lama penanganan pada penderita stroke, maka dampak yang ditimbulkan kompleks.

Dengan kata lain, waktu menjadi indikator paling penting bagi penderita stroke.

Tak bisa dipungkiri, peran ambulans menjadi sangat penting untuk memastikan pasien mendapatkan perawatan yang diperlukan secepat mungkin mulai dari menerima panggilan darurat, mengirim ambulans dengan tenaga medis terlatih, serta memberikan pertolongan pertama di tempat kejadian sebelum membawa ke rumah sakit.

Baca juga: Pola Makan untuk Pasien Stroke Tak Boleh Sembarangan, Ini Makanan yang Disarankan

“Kita ketahui bersama bahwa lalu lintas di kota besar, khususnya Jakarta sangatlah luar biasa, perlu koordinasi dari tim dengan berbagai pihak untuk segera sampai ke tujuan guna memberikan pertolongan dengan tepat kepada pasien,” ujar Dr. dr. Wahyuni Dian Purwati, Sp.EM, dokter spesialis emergency medicine Grup RS Siloam. 

Lebih lanjut dr. Wahyuni menjelaskan, peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya layanan ambulans juga menjadi prioritas.

Banyak masyarakat yang belum memahami kapan harus menggunakan layanan ambulans dan bagaimana mendeteksi gejala stroke sejak dini.

Ia menambahkan saat ini salah satu terobosan yang sedang dikembangkan Siloam Ambulance Call Center (SACC), adalah sistem pemantauan real-time berbasis teknologi yang memungkinkan tenaga medis di ambulans untuk mengirim data pasien secara langsung ke rumah sakit.

Baca juga: Pola Makan untuk Pasien Stroke Tak Boleh Sembarangan, Ini Makanan yang Disarankan

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan