Penanganan Stroke yang Cepat dan Tepat, Meminimalkan Kerusakan Otak dan Kecacatan
Seseorang yang terkena serangan memerlukan intervensi medis dalam “golden period”, yaitu waktu emas 4,5 jam dari sejak stroke terjadi.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Erik S
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Penanganan cepat dan tepat pada pasien stroke dapat meningkatkan peluang pemulihan secara signifikan.
Sayangnya, masih banyak pasien yang datang terlambat ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pertolongan.
Seringkali keterlambatan itu terjadinya akibat kurangnya pemahaman akan gejala stroke serta keterbatasan akses terhadap fasilitas medis yang siap menangani kasus ini secara optimal.
Baca juga: Waktu Jadi Faktor Krusial Penanganan Medis Darurat Penderita Stroke, Makin Lama Dampaknya Bisa Fatal
Di Indonesia stroke adalah penyebab utama kecacatan dan kematian di Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, stroke menyumbang 11,2 perden dari total kecacatan dan 18 persen dari total kematian.
Seseorang yang terkena serangan memerlukan intervensi medis dalam “golden period”, yaitu waktu emas 4,5 jam dari sejak stroke terjadi.
Tindakan cepat dan tepat itu dapat meminimalkan kerusakan otak, mengurangi kecacatan, hingga menghindarkan pasien dari kematian.
“Dalam penanganan stroke, setiap detik sangat berharga. Golden period merupakan kunci utama dalam meningkatkan kemungkinan pasien untuk pulih tanpa mengalami kecacatan. Oleh karena itu, edukasi mengenai gejala awal stroke dan kesiapan rumah sakit dalam menangani pasien menjadi faktor krusial,” ujar dokter spesialis neurologi RS Siloam Lippo Village Dr. dr. Rocksy Fransisca V. Situmeang, Sp.N (K) dalam peluncuran Stroke Ready Hospitals di Tangerang, pada Jumat (7/3/2025).
Stroke Ready Hospitals merupakan sebuah inisiatif yang mengintegrasikan sistem rujukan cepat, tim medis siap siaga, dan teknologi canggih seperti kolaborasi multidisiplin.
Penanganan komprehensif dari berbagai spesialisasi, termasuk tindakan bedah saraf jika diperlukan tanpa harus merujuk pasien ke rumah sakit lain.
Keterlibatan berbagai spesialis dalam satu atap tentunya akan sangat berguna dalam memastikan pasien mendapatkan perawatan yang optimal. Dalam kasus tertentu, pasien stroke mungkin membutuhkan tindakan bedah segera untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
“Peran dokter bedah saraf dalam penanganan stroke sangat penting, terutama dalam kasus yang memerlukan tindakan operasi. Dengan kesiapan Stroke Ready Hospitals, tindakan bedah dapat segera dilakukan di tempat, mempercepat waktu respons dan meningkatkan angka keberhasilan pengobatan,” jelas dokter bedah saraf Neurovascular Dr. dr. Harsan, Sp.BS, K, M.Kes.
Baca juga: Nasib Pilu Ibu Penderita Stroke di Brebes, Dianiaya Suami dan Anak selama 3 Tahun, Begini Kondisinya
Layanan itu telah meraih Angels Award dari World Stroke Organization (WSO), penghargaan global untuk rumah sakit dengan standar tinggi dalam menangani pasien stroke.
“Kami terus berupaya meningkatkan standar layanan kesehatan, khususnya dalam menangani stroke yang merupakan kondisi darurat dengan risiko tinggi agar dapat memberikan perawatan terbaik dan menyelamatkan lebih banyak nyawa," ujar Medical Managing Director Grup RS Siloam dr. Grace F. Indradjaja, MM,.
Kenali Gejala Awal Stroke
Program Cek Kesehatan Gratis di Sekolah Resmi Diluncurkan: Siapa Saja yang Bisa Ikut CKG? |
![]() |
---|
DBD Acap Disalahartikan Infeksi Virus Ringan Padahal Bisa Berujung Fatal, Deteksi Dini Jadi Krusial |
![]() |
---|
Varian Baru Covid-19 XFG Dominasi Kasus di Indonesia, Kemenkes Imbau Waspada |
![]() |
---|
Sikapi AI di Bidang Kesehatan, Kemenkes Pastikan Ikut Panduan WHO |
![]() |
---|
Banyak Kasus Gigitan Ular Berbisa, Kemenkes Instruksikan Pemda dan RS Sediakan Antivenom Mandiri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.