Penanganan Stroke yang Cepat dan Tepat, Meminimalkan Kerusakan Otak dan Kecacatan
Seseorang yang terkena serangan memerlukan intervensi medis dalam “golden period”, yaitu waktu emas 4,5 jam dari sejak stroke terjadi.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Erik S
Mengenali gejala awal stroke atau BEFAST (Balance, Eyes, Face, Arms, Speech, Time).
B - Balance (Keseimbangan): Tiba kehilangan keseimbangan atau mengalami masalah koordinasi.
E - Eyes (Penglihatan): Penglihatan mendadak menjadi kabur atau hilang pada salah satu atau kedua mata
F - Face (Wajah): Cobalah minta orang tersebut untuk tersenyum; jika hanya satu sisi yang bergerak, ini bisa menjadi tanda awal stroke.
A - Arms (Lengan): Angkat kedua lengan. Jika salah tidak dapat diangkat atau cenderung jatuh, ini adalah sinyal yang jelas tanda awal stroke.
Baca juga: Pola Makan untuk Pasien Stroke Tak Boleh Sembarangan, Ini Makanan yang Disarankan
S - Speech (Ucapan): Jika mengalami kesulitan berbicara atau berbicara dengan cara yang tidak jelas.
T - Time (Waktu): Jika Anda melihat satu atau lebih gejala ini, segera hubungi layanan darurat. Setiap detik sangat berharga dalam menangani stroke.
Selain gejala BEFAST, ada tanda-tanda lain yang mungkin muncul, seperti kebingungan mendadak, gangguan penglihatan seperti kabur, kesulitan berjalan, serta sakit kepala parah tanpa sebab yang jelas.
Program Cek Kesehatan Gratis di Sekolah Resmi Diluncurkan: Siapa Saja yang Bisa Ikut CKG? |
![]() |
---|
DBD Acap Disalahartikan Infeksi Virus Ringan Padahal Bisa Berujung Fatal, Deteksi Dini Jadi Krusial |
![]() |
---|
Varian Baru Covid-19 XFG Dominasi Kasus di Indonesia, Kemenkes Imbau Waspada |
![]() |
---|
Sikapi AI di Bidang Kesehatan, Kemenkes Pastikan Ikut Panduan WHO |
![]() |
---|
Banyak Kasus Gigitan Ular Berbisa, Kemenkes Instruksikan Pemda dan RS Sediakan Antivenom Mandiri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.