Lawan Kanker Payudara: Kenali, Cegah, dan Atasi Sejak Dini
Kanker payudara sebagai jenis kanker terbanyak di Indonesia, dengan jumlah kasus mencapai 66.271 dan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG – Kanker payudara masih menjadi momok menakutkan bagi masyarakat, terutama bagi kaum perempuan.
Data terbaru dari Globocan 2022 mencatat kanker payudara sebagai jenis kanker terbanyak di Indonesia, dengan jumlah kasus mencapai 66.271 dan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Meskipun lebih sering menyerang wanita, kanker ini juga dapat dialami oleh pria, meskipun kasusnya jauh lebih sedikit.
Baca juga: Deteksi Dini Kanker Payudara Tingkatkan Angka Harapan Hidup Hingga 90 Persen
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami gejala, faktor risiko, melakukan deteksi dini guna meningkatkan peluang kesembuhan.
Gejala awal kanker payudara bisa beragam.
Beberapa ciri-ciri umum antara lain perubahan pada puting seperti tertarik ke dalam; keluarnya cairan tidak normal berwarna merah, kuning, hijau, atau hitam; luka atau borok pada areola; perubahan ukuran dan bentuk payudara dan tekstur kulit menjadi kasar seperti kulit jeruk.
Selain itu, benjolan di payudara atau ketiak, nyeri menetap, hingga perubahan warna kulit juga harus diwaspadai.
“Deteksi dini adalah kunci utama dalam penanganan kanker payudara. Dengan skrining rutin seperti mammografi dan USG payudara, kita dapat menemukan kanker dalam tahap awal sehingga peluang kesembuhan lebih tinggi,” ujar dr. Bajuadji, SpB (K) Onk, MARS, Dokter Spesialis Bedah Onkologi dari Bethsaida Hospital.
Penyebab pasti kanker payudara belum diketahui, namun sejumlah faktor risiko telah diidentifikasi genetik yakni mutasi pada gen BRCA1 dan BRCA2, riwayat keluarga penderita kanker, risiko meningkat setelah usia 50 tahun dan hormon terkait paparan estrogen dalam jangka panjang.
Juga gaya hidup tidak sehat seperti obesitas, merokok, alkohol, kurang aktivitas fisik, paparan radiasi di usia muda, mengelola gaya hidup sehat, menjaga berat badan ideal, serta rutin melakukan pemeriksaan dapat membantu menurunkan risiko.
Diagnosis dan Penanganan
Pemeriksaan awal kanker payudara melibatkan beberapa prosedur, seperti pemeriksaan fisik oleh dokter, mammografi untuk mendeteksi massa abnormal, USG payudara untuk membedakan kista dan tumor, biopsi guna mengonfirmasi adanya sel kanker dan MRI payudara untuk melihat kondisi jaringan lebih detail.
Baca juga: Tak Jalani Pengobatan Lanjutan Kanker Payudara setelah Operasi, Nunung Pilih Pasrah: Lillahi Taala
Penentuan stadium kanker sangat penting karena memengaruhi jenis pengobatan yang diberikan. Stadium kanker dibagi menjadi lima, mulai dari stadium 0 hingga IV, dengan pilihan terapi yang beragam seperti operasi, kemoterapi, radiasi, hingga terapi target.
“Setiap pasien memiliki kondisi yang unik. Oleh karena itu, terapi harus disesuaikan dengan karakteristik dan stadium penyakitnya,” tambah dr. Bajuadji.
Harapan Baru Melalui Layanan Onkologi Terpadu
| Kanker Payudara Bisa Disembuhkan Tapi Banyak Pasien yang Terlambat Ditangani karena Biaya |
|
|---|
| Pulih dari Kanker, Komedian Nunung Lebih Bijak Atur Pola Makan |
|
|---|
| Cegah Kanker Payudara dengan SADARI dan USG Gratis, Perempuan Diajak Peduli Sejak Dini |
|
|---|
| Sosok Yurike Sanger, Mantan Istri Ir Soekarno yang Meninggal Dunia di Los Angeles, Dinikahi saat SMA |
|
|---|
| Sebulan Mpok Alpa Tiada, Aji Darmaji Minta Penetapan Wali Atas Anak, Alasannya Bukan karena Warisan |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.