Senin, 27 Oktober 2025

Kencing Berdarah, Masalah Serius atau Infeksi Ringan? Ini Penjelasan Dokter Urologi

Kencing berdarah bisa menjadi sinyal penting bahwa tubuh sedang tidak baik-baik saja.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Freepik
ILUSTRASI TOILET - Gambar yang diambil dari Freepik pada Senin (18/8/2025) menampilkan ilustrasi toilet. 

Ringkasan Berita:
  • Banyak orang mengira kencing berdarah disebabkan oleh makanan atau kelelahan
  • Padahal kondisi tersebut menjadi sinyal bahwa tubuh tidak baik-baik saja
  • Namun tidak semua kasus urin berdarah berasal dari batu ginjal

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pernahkah kamu mendapati warna urin berubah menjadi merah muda, kecokelatan, atau bahkan merah darah? 

Banyak orang mengira hal itu disebabkan oleh makanan atau kelelahan. 

Padahal, menurut Dokter Spesialis Urologi RSUD Ibu Fatmawati Soekarno, dr. Mega Anara Manurung, Sp.U, kencing berdarah bisa menjadi sinyal penting bahwa tubuh sedang tidak baik-baik saja.

“Darah di urin penyebabnya juga macam-macam. Bisa juga karena ada infeksi saluran kencing. Kemudian, bisa juga karena proses batunya itu lagi turun,” jelas dr. Mega pada live streaming Healthy Talk di kanal YouTube Tribunnews, Sabtu (25/10/2025).

Antara Batu Ginjal dan Infeksi

Urin berdarah bisa terjadi saat batu ginjal bergerak dari ginjal ke saluran kencing. 

Batu tersebut dapat mengikis lapisan dalam saluran kemih dan menyebabkan pendarahan. 

Dalam kondisi ini, biasanya pasien juga merasakan nyeri pinggang atau perut bagian bawah yang menusuk, terutama jika batu menyumbat saluran urin.

Baca juga: Benarkah Jarang Minum Air Putih Bisa Picu Batu Ginjal? Ini Penjelasan Dokter Urologi

“Misalnya batunya di ginjal, tapi dia turun di saluran, terus dia bikin kayak ngikis si mukosa dalam atau dinding dalam dari saluran, sehingga bisa ada kencing berdarah,” tambahnya.

Namun tidak semua kasus urin berdarah berasal dari batu ginjal. Pada perempuan, kondisi ini lebih sering disebabkan oleh infeksi saluran kemih (ISK) ringan.

Perempuan Lebih Rentan Terinfeksi

Secara anatomi, saluran kemih perempuan lebih pendek dibandingkan laki-laki, sehingga bakteri lebih mudah masuk ke kandung kemih. 

Kebiasaan menahan buang air kecil, kurang minum air putih, dan pola kebersihan yang tidak optimal dapat meningkatkan risiko ISK.

“Kalau di perempuan, itu namanya infeksi saluran kencing non-komplikata. Jadi, kalau perempuan itu memang bad luck-nya kita, perempuan itu adalah saluran kencingnya itu pendek. Jadi, gampang banget buat infeksi saluran kencing,” jelas dr. Mega.

Infeksi ini umumnya tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan pengobatan antibiotik selama beberapa hari. 

Namun, jika infeksi sering kambuh atau disertai nyeri pinggang hebat, bisa jadi infeksi sudah menjalar ke ginjal.

Laki-Laki Harus Lebih Waspada

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved