Titiek Puspa Meninggal Dunia
Ini Penyebab Pendarahan Otak yang Dialami Titiek Puspa, Begini Tanda dan Cara Mencegahnya
Pembuluh darah pecah di otak adalah kondisi kegawatdaruratan medis yang perlu segera mendapat penanganan di rumah sakit.
Editor:
willy Widianto
9. Sering kebingungan
Baca juga: Nama Titiek Puspa Pemberian dari Presiden RI Soekarno di Era 1950-an, Nama Aslinya Sudarwati
Cara Penanganan
Pasien dengan pembuluh darah pecah di otak perlu segera mendapat penanganan dari dokter.
Hal ini karena pecahnya pembuluh darah di otak tidak hanya dapat merusak otak, tetapi juga membahayakan nyawa.
Untuk memastikan dan memberikan penanganan pembuluh darah pecah di otak, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan darah, MRI, CT scan, maupun angiografi.
Setelah melakukan pemeriksaan, dokter akan memberikan beberapa penanganan untuk mengatasi pembuluh darah pecah di otak.
Berikut ini adalah beberapa penanganan yang diberikan oleh dokter:
1. Obat-obatan
Dokter akan memberikan obat untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi yang lebih serius akibat pembuluh darah pecah di otak. Jenis obat-obatan yang diberikan dapat berupa obat antihipertensi, berfungsi untuk menurunkan tekanan darah.
Jenis obat antihipertensi yang bisa diberikan adalah antagonis kalsium, ACE inhibitor, ARB (angiotensin II receptor blockers), dan diuretik.
Obat anti nyeri, seperti paracetamol dan ibuprofen, bisa menjadi pilihan anti nyeri awal untuk meredakan keluhan sakit kepala yang dialami penderita pembuluh darah pecah di otak.
Obat anti kejang, untuk meredakan kejang akibat pembuluh darah yang pecah. Obat anti kejang yang diberikan bisa berupa carbamazepine, valproic, levetiracetam, dan phenytoin.
2. Operasi pemasangan shunt
Pembuluh darah pecah di otak bisa menyebabkan perdarahan pada otak. Ketika terjadi, kondisi ini dapat memicu penumpukan cairan yang bisa meningkatkan tekanan di otak, bahkan menyebabkan kerusakan di jaringan otak yang dikenal dengan hidrosefalus.
Nah, salah satu cara untuk menangani hidrosefalus adalah dengan memasang selang khusus (shunt) di dalam kepala. Tujuannya adalah untuk mengeluarkan dan mengalirkan cairan otak ke rongga perut agar mudah terserap ke dalam aliran darah.
3. Kraniotomi
Selain dengan pemasangan shunt, pendarahan dan pembengkakan pada otak akibat pembuluh darah pecah juga bisa diatasi dengan melakukan operasi kraniotomi.
Melalui operasi ini, dokter akan membuat sayatan di kulit kepala pasien dan melubangi tengkorak dengan alat bor khusus untuk memperbaiki atau mengangkat pembuluh darah otak yang pecah.
Baca juga: Titiek Puspa Meninggal Dunia, Sempat Dilarikan ke RS Medistra karena Pendarahan Otak
Pencegahan Pendarahan
Pembuluh darah pecah di otak bisa dicegah jika Anda mengetahui faktor risiko apa yang dimiliki dan melakukan pengobatan sejak dini.
Untuk mencegah terjadinya kondisi medis atau penyakit yang bisa memicu pembuluh darah pecah di otak, disarankan untuk menghentikan kebiasaan buruk, seperti berhenti merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
Selain itu, menerapkan pola hidup sehat juga penting dilakukan, yaitu dengan konsumsi makanan bergizi seimbang dan olahraga secara rutin setidaknya 30 menit setiap hari.
Bagi Anda yang menderita penyakit jantung atau tekanan darah tinggi, mengobati keduanya akan memperkecil risiko terjadinya pembuluh darah pecah di otak.
Bagi penderita diabetes, menjaga kadar gula darah normal juga bisa mengurangi risiko terjadinya kondisi ini.
Baca juga: BREAKING NEWS: Titiek Puspa Meninggal Dunia
Pembuluh darah pecah di otak adalah kondisi kegawatdaruratan medis yang perlu segera mendapat penanganan di rumah sakit.
Oleh karena itu, jika Anda mencurigai adanya gejala pembuluh darah pecah di otak, segera periksakan diri ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan mendapatkan penanganan yang sesuai.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul 'Penyebab dan Gejala Pendarahan Otak Seperti yang Dialami Titiek Puspa'
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.