Kenali SVT, Waspada Detak Jantung Cepat, Jika Dibiarkan Bahaya! Mengancam Hidup di Usia Muda
Detak jantung yang mendadak berdebar saat istirahat bisa menjadi tanda awal gangguan irama jantung atau aritmia seperti SVT.
Penulis:
Anita K Wardhani
Editor:
Glery Lazuardi
Bayi usia 6-12 bulan 80-140 BPM
Balita usia 1-3 tahun 80-130 BPM
Balita usia 3-4 tahun 80-120 BPM
Anak usia 6-10 tahun 70-110 BPM
Anak usia 11-14 tahun 60-105 BPM
Remaja usia ≥15 tahun 60-100 BPM
Dewasa usia 20-35 tahun 95-170 BPM
Dewasa usia 35-50 tahun 85-155 BPM
Lansia usia ≥60 tahun 80-130 BPM
Lebih jauh, dr. Dony menjelaskan bahwa cara mengukur detak jantung per menit dapat dilakukan dengan meletakkan jari telunjuk dan jari tengah pada nadi di bagian dalam pergelangan tangan.
Hitung denyut selama 15 detik, lalu kalikan hasilnya dengan 4 untuk memperoleh jumlah denyut jantung dalam satu menit.
Baca juga: Dengan Jantung Sehat, Indonesia Kuat: Ayo Jadi Lebih Sehat Bersama Fun Run IDI Serang 2025!
SVT dan Permasalahannya
Supraventricular tachycardia (SVT) adalah jenis aritmia yang sering terjadi, biasanya sudah ada sejak lahir namun gejalanya baru muncul saat remaja atau dewasa muda.
“SVT ditandai dengan detak jantung yang sangat cepat, lebih dari 150 denyut per menit (BPM), yang bisa membuat penderita merasakan jantung berdebar kencang. Meskipun jantung berdebar saat berolahraga atau melakukan aktivitas fisik adalah hal yang normal, detak jantung yang cepat secara tiba-tiba saat sedang beristirahat atau duduk tenang harus diwaspadai. Jika ini terjadi, segera konsultasikan dengan dokter, karena bisa menjadi tanda adanya gangguan jantung yang serius,” terang dr. Dony.
Penyebab Terjadinya SVT

SVT dapat dipicu oleh berbagai faktor, salah satunya adalah proses degeneratif akibat penuaan yang menyebabkan perubahan pada struktur jantung.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.