Kenali SVT, Waspada Detak Jantung Cepat, Jika Dibiarkan Bahaya! Mengancam Hidup di Usia Muda
Detak jantung yang mendadak berdebar saat istirahat bisa menjadi tanda awal gangguan irama jantung atau aritmia seperti SVT.
Penulis:
Anita K Wardhani
Editor:
Glery Lazuardi
Struktur jantung bisa dianalogikan seperti sistem kelistrikan, yang terdiri dari satu generator dan satu jalur kabel.
Dalam kondisi normal, sistem ini bekerja secara terkoordinasi. Namun, jika terdapat dua generator atau dua kabel penghantar sinyal, sistem akan mengalami gangguan. Kondisi inilah yang dapat memicu gangguan irama jantung, termasuk kelainan bawaan sejak lahir.
Gejala dan Diagnosis
SVT biasanya ditandai dengan jantung yang berdebar kencang secara tiba-tiba. Beberapa pasien hanya merasakan ketidaknyamanan di dada, tanpa menyadari bahwa detak jantung mereka meningkat drastis, bahkan saat tubuh sedang beristirahat.
Misalnya, denyut nadi yang awalnya 60 BPM bisa melonjak menjadi 82 BPM, lalu tiba-tiba mencapai 150 BPM, sebelum akhirnya berhenti secara mendadak.
Gangguan irama ini sering kali berlangsung singkat, antara 2 hingga 3 jam, dan menghilang secara spontan.
Selama episode berlangsung, pasien mungkin juga mengalami sensasi ingin muntah atau batuk. Namun, karena gejalanya sering sudah hilang saat pasien tiba di rumah sakit, pemeriksaan medis tidak selalu mendeteksi adanya kelainan, sehingga hasilnya tampak normal.
Oleh karena itu, saat Anda mengalami jantung berdebar, segera ukur dan catat detaknya menggunakan smartwatch atau alat pemantau lainnya. Deteksi mandiri ini dapat menjadi data penting yang mendukung dokter dalam menentukan diagnosis secara tepat.
Dalam kasus SVT, dokter biasanya memerlukan pemantauan aktivitas jantung jangka panjang (cardiac monitoring). Untuk menegakkan diagnosis, pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan alat rekam jantung yang disebut elektrokardiogram (EKG).
Pencegahan
Hingga kini, penyebab pasti SVT belum diketahui, sehingga belum ada langkah pencegahan yang spesifik. Beberapa orang beranggapan bahwa konsumsi kopi bisa memicu SVT, karena kandungan kafein memang dapat menyebabkan jantung berdebar pada sebagian orang yang sensitif.
Namun, biasanya debaran akibat kafein masih tergolong normal dan tidak termasuk gangguan jantung.
Sementara itu, SVT memiliki spektrum gejala yang lebih luas. Langkah terbaik yang dapat Anda lakukan adalah menjalani pemeriksaan dini ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Komplikasi
Jika supraventricular tachycardia (SVT) tidak segera ditangani, ada tiga potensi komplikasi serius yang dapat terjadi. Pertama, denyut jantung bisa meningkat secara ekstrem hingga menyebabkan pingsan.
Pada umumnya, penderita SVT mengalami denyut nadi antara 180-220 BPM, namun dalam beberapa kasus, detaknya bisa mencapai 250 BPM atau lebih, yang dapat menyebabkan hilangnya kesadaran.
Kedua, pada kasus kelainan irama jantung bawaan tertentu, denyut jantung dapat melonjak hingga 300 BPM. Kondisi ini sangat berbahaya karena dapat memicu kematian mendadak.
Ketiga, jika gangguan irama berlangsung dalam jangka panjang, kondisi ini berisiko berkembang menjadi gangguan irama lain yang lebih kompleks, yaitu atrial fibrillation (AF). AF dapat meningkatkan risiko gagal jantung dan stroke pada penderitanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.