Sabtu, 23 Agustus 2025

Serupa Tapi Tak Sama, Kenali Gejala Anak yang Alergi Susu Sapi dan Intoleran Laktosa

Sering dianggap serupa, sayangnya alergi susu sapi dan intoleran laktosa merupakan kondisi yang berbeda.

Shutterstock
ALERGI SUSU SAPI - Ilustrasi. Sering dianggap serupa, sayangnya alergi susu sapi dan intoleran laktosa merupakan kondisi yang berbeda. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -- Sering dianggap serupa, sayangnya alergi susu sapi dan intoleran laktosa merupakan kondisi yang berbeda.

Dokter Spesialis Alergi dan Imunologi Anak Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr.Sp.A(K), M.Kes, 
mengatakan, gejala keduanya sangat berbeda.

Baca juga: Cerita Astrid Tiar Rawat Buah Hati yang Miliki Alergi Susu Sapi

Alergi susu sapi berhubungan dengan gangguan kekebalan tubuh sedangkan laktosa intoleransi itu adalah gangguan sistem pencernaan.

Gejala laktosa intoleransi terjadi hanya di saluran pencernaan saja.

Sementara alergi susu sapi merupakan gangguan dari sistem kekebalan dalam tubuh anak yang gejalanya tidak hanya di dalam saluran pencernaan tetapi ada di kulit maupun di saluran nafas.

"Jadi kalau seorang anak yang alergi atau sensitif terhadap susu sapi itu gejalanya bisa di tiga organ," kata dia dalam kegiatan The Final Game Soyalympic Door of Future 2025 Morinaga Soya di Gandaria City, Jakarta Selatan, Kamis (4/7/2025).

Baca juga: Pakar: Kandungan Nutrisi Berbeda, Susu Ikan Tak Bisa Gantikan Susu Sapi

Pertama, di kulit, ada merah-merah, gatal-gatal atau juga biduran. 

Kedua adalah gangguan di saluran cerna nanti bisa berupa diare, bisa perutnya tembung, kemudian juga bisa muntah-muntah. 

Ketiga gangguannya di saluran pernafasan.

"Bisa sampai gejalanya lebih berat yaitu yang suka anak jadi pingsan, shock anaphylaktik itu adalah alergi terhadap susu sapi. Sedangkan kalau intoleran laktosa hanya gangguan di saluran pencernaan," jelas dia.

Lalu apa yang harus dilakukan?

Guru besar Universitas Padjadjaran ini mengatakan, orang tua harus memperhatikan dengan seksama kondisi tersebut.

Anak masih dalam proses tumbuh kembang.

Ketika seorang anak sudah terdiagnosa alergi susu sapi, tindakan pertama adalah menghindari susu sapi.

Jika anak masih minum ASI maka tetap berikan ASI.

Namun untuk ibunya wajib menghindari konsumsi makanan atau minuman yang mengandung protein susu sapi dan turunannya.

Jika anak minum susu formula, maka direkomendasikan susu formula dengan spesialisasi khusus. 

"Ini tergantung dari gejalanya, ada yang ringan sedang dan ada yang berat," tutur dia.

Saat menunjukan, gejala ringan dan sedang, maka orangtua disarankan memberikan susu formula hidrolisat ekstensif.

Kalau gejalannya berat bisa diberi susu formula dengan kandungan asam amino. 

"Jika tidak bisa diberikan susu formula hidrolisat ekstensif bisa menggunakan susu formula soya sebagai alternatif. Dengan mengganti susu formula yang standar anak masih tetap dapat tubuh kembang optimal. Sehingga anak masih tetap berprestasi. Karena masih mendapatkan nutrisi yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangannya," tutur dia.

 

 

 

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan