Mudah Lelah, Kelopak Mata Turun? Waspada! Itu Gejala Miastenia Gravis, Penyakit Jenis Autoimun
Penyakit autoimun yang menyerang antara saraf dan otot kini mulai muncul Salah satunya, Miastenia Gravis (MG). Gejalanya mudah lelah.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyakit autoimun yang menyerang hubungan antara saraf dan otot kini mulai banyak ditemukan di masyarakat.
Salah satu penyakit tersebut adalah Miastenia Gravis (MG), gangguan kronis yang dapat menyebabkan kelemahan otot secara fluktuatif.
Baca juga: Sosok Dokter Tifa Soroti Kesehatan Jokowi, Sebut Idap Autoimun Agresif hingga Pakai Alat Cuci Darah
Menurut Dokter Spesialis Saraf RS Brawijaya Saharjo dr. Zicky Yombana, SpS, kerusakan pada paut saraf otot menjadi penyebab utama otot menjadi lemah.
“Hubungan antara otot dengan saraf. Akibat dari kerusakan dari paut saraf otot itu, ototnya jadi mudah lelah. Tadi biasanya mudah lelah dan dia setelah istirahat akan balik kembali,”ungkapnya pada diskusi kesehatan di Jakarta Selatan, Senin (14/7/2025).
MG sering menyerang wanita muda dan pria usia lanjut di atas 90 tahun.
Baca juga: Dokter Richard Lee Duga Jokowi Alami Alergi Obat hingga Autoimun, Sarankan Segera Cek Lab
Namun, tidak menutup kemungkinan siapa saja bisa terkena.
Gejala paling awal dari penyakit ini pun tidak selalu langsung dikenali oleh pasien.
“Memang 80 persen itu gejala awalnya adalah dari mata. Bisa kelopak matanya turun atau namanya istilah kedokterannya ketosis atau pandangannya dobel,” jelasnya.
Sisanya, sebanyak 20 persen pasien mengalami gangguan awal di otot mengunyah, menelan, tangan dan kaki.
Bahkan 1 persen dari mereka menunjukkan gangguan pada otot pernapasan meski sangat jarang.
Miastenia Gravis bersifat fluktuatif.
Penderita bisa merasakan gejala yang hilang-timbul, terutama kelemahan otot yang membaik setelah istirahat.
Namun, jika dibiarkan tanpa pengobatan, penyakit ini bisa menjadi lebih berat.
Kondisi ini bahkan bisa mengarah pada kelemahan permanen, termasuk kesulitan berjalan, mengunyah, berbicara hingga bernafas.
Oleh karena itu, jika muncul salah satu gejala di atas, dianjurkan segera melakukan pemeriksaan. Sehingga bisa mendapatkan penanganan dengan cepat dan tepat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.