Kebiasaan Balita Minum Kental Manis Masih Marak, Akademisi Ungkap Faktor Pemicu dan Dampaknya
Fenomena ini dipicu oleh kombinasi faktor, mulai dari informasi yang keliru, hingga kondisi ekonomi.
Konsumsi berlebihan berisiko memicu masalah kesehatan serius, termasuk penyakit tidak menular (PTM) pada usia anak, yang seharusnya belum muncul di usia dini.
Fakta Kandungan dan Proses Pembuatan Kental Manis
Kental manis adalah produk susu yang dibuat dengan menghilangkan sebagian besar air dari susu sapi, baik segar maupun bubuk, kemudian ditambahkan gula dalam jumlah sangat tinggi (40–50 persen dari total komposisi).
Proses pemanasan dilakukan hingga mencapai tingkat kekentalan tertentu, sementara gula berfungsi sebagai pemanis sekaligus pengawet alami agar produk tahan lama tanpa perlu didinginkan.
Meski berasal dari susu, kandungan protein dan lemaknya lebih rendah dibanding susu murni karena sebagian besar air telah dihilangkan dan digantikan dengan gula.
Kental manis lebih tepat digunakan sebagai pelengkap makanan atau minuman seperti roti, martabak, kue, kopi, dan teh, bukan sebagai pengganti susu untuk balita.
Keluarga Kakak Beradik yang Alami Cacingan di Bengkulu Ikut Diobati, Dokter: Antisipasi |
![]() |
---|
Kondisi Terkini 2 Balita di Bengkulu Alami Cacingan hingga Dilarikan ke Rumah Sakit, Ini Kata Dokter |
![]() |
---|
Kasus Bayi di Bengkulu Terinfeksi Cacing, KPAI Ingatkan Negara untuk Lindungi Anak |
![]() |
---|
Penjelasan Dokter Kondisi Anak Cacingan di Bengkulu: Banyak Sekali Cacing di Usus Halus dan Besar |
![]() |
---|
Kasus Anak Cacingan Terjadi Lagi, Wamenkes Singgung Kebersihan Lingkungan yang Buruk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.