Mpok Alpa Meninggal Dunia
Mpok Alpa Berjuang Melawan Kanker saat Hamil, Ketahui Risiko Bagi Ibu dan Janin
Pada tahun 2024, di tengah perjuangannya melawan kanker, Mpok Alpa hamil dan melahirkan anak kembar.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komedian dan presenter Nina Carolina, yang dikenal dengan nama panggung Mpok Alpa, menghembuskan napas terakhir, Jumat (15/8/2025).
Sebelum meninggal dunia, Mpok Alpa diketahui berjuang melawan kanker yang telah dideritanya selama tiga tahun terakhir.
Pada tahun 2024, di tengah perjuangannya melawan kanker, Mpok Alpa hamil dan melahirkan anak kembar.
Hingga kini, belum diketahui secara pasti jenis kanker yang diidap perempuan yang viral karena curhatan logat Betawinya itu.
Baca juga: Perasaan Terdalam Mpok Alpa untuk Anak-anaknya, Mendengarnya Bikin Pilu
Dokter onkologi, Dr. dr. Andhika Rachman, menjelaskan bahwa kanker saat hamil adalah kondisi yang sangat kompleks dan memerlukan penanganan khusus.
Kanker merupakan istilah untuk penyakit akibat pertumbuhan sel yang tidak normal dan tidak terkendali.
Penyakit ini bisa menyerang hampir seluruh bagian tubuh manusia, dengan berbagai jenis dan sejenis.

Ia menjelaskan bahwa kehamilan menyebabkan perubahan besar dalam tubuh wanita, seperti peningkatan kadar hormon, perubahan metabolisme, dan sistem imun yang menyesuaikan.
Pada beberapa jenis kanker, terutama yang sensitif terhadap hormon, perubahan ini dapat mempercepat pertumbuhan sel kanker.
“Kanker saat hamil juga membatasi pilihan pengobatan yang aman untuk janin,” ujar dr. Andhika kepada Tribunnews.com, Jumat (15/8/2025).
Karena itu, jika seseorang telah terdiagnosis kanker, umumnya dokter tidak merekomendasikan kehamilan.
Pasien disarankan menunda kehamilan hingga kondisinya stabil dan pengobatan selesai.
1. Pengobatan
Dr. Andhika, yang juga praktek di RSCM, menjelaskan pengobatan kanker pada ibu hamil tetap bisa dilakukan, meski dengan penyesuaian berdasarkan usia kehamilan.
Trimester Pertama
Jika kanker ditemukan pada trimester awal, pilihan terapi sangat terbatas.
Kemoterapi pada fase ini berisiko tinggi menyebabkan gangguan perkembangan janin. Sementara itu, radioterapi—terutama yang melibatkan area perut—umumnya dihindari.
Trimester Kedua dan Ketiga
Pada trimester kedua dan ketiga, beberapa obat kemoterapi dapat diberikan dengan lebih aman, meskipun tetap memerlukan pengawasan ketat.
Tindakan pembedahan, jika diperlukan, biasanya aman dilakukan pada hampir semua fase kehamilan dengan pengawasan dari tim medis ahli.
2. Peran Tim Medis dan Keluarga
Dalam menghadapi kondisi ini, pendekatan multidisiplin oleh tim medis sangatlah penting.
Tim ini biasanya terdiri dari dokter spesialis kebidanan onkologi, hematologi onkologi, dokter anak, ahli gizi, hingga psikolog.
“Segala keputusan, mulai dari jenis pengobatan hingga waktu persalinan, harus mempertimbangkan keselamatan ibu dan janin,” ujar dr. Andhika.
Tak kalah penting, dukungan keluarga juga menjadi faktor besar dalam kesembuhan dan kekuatan mental pasien.
Setelah melahirkan, perjuangan belum selesai.
Beberapa ibu harus segera melanjutkan atau memulai kembali pengobatan kanker yang sempat tertunda. Kondisi tubuh pasca persalinan, ditambah dengan tanggung jawab mengurus bayi baru lahir, membuat masa ini menjadi tantangan berat. Kontrol medis secara rutin sangat dianjurkan.
“Beban fisik dan mental ibu dalam kondisi seperti ini sangat besar. Dukungan keluarga tidak bisa diabaikan,” tegasnya
3. Risiko bagi Ibu dan Janin
Menurut dr. Andhika, kanker saat hamil membawa risiko baik bagi ibu dan janin.
Jika seorang ibu hamil mengidap kanker yang sensitif terhadap hormon misalnya sebagian jenis kanker payudara maka sel kanker bisa tumbuh lebih agresif akibat lonjakan hormon estrogen dan progesteron.
“Karena kehamilan beberapa pengobatan kanker harus ditunda. Hal ini bisa menyebabkan perkembangan kanker lebih lanjut sebelum terapi optimal dimulai,” jelasnya.
Bagi janin, risiko paling besar adalah kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah. Hal ini bisa terjadi karena proses persalinan harus dipercepat demi memulai pengobatan ibu.
Efek langsung obat kanker terhadap janin sangat bergantung pada jenis obat yang digunakan dan usia kehamilan saat terapi diberikan.
Mpok Alpa Meninggal Dunia
Sedih Lihat Barang Peninggalan Mpok Alpa, Aji Sebut Ada Sajadah yang Selalu Dipakai dari Awal Nikah |
---|
Aji Darmaji Akui Belum Berani Tidur di Kamar setelah Kepergian Mpok Alpa, Pilih Tidur di Musala |
---|
Sebulan Mpok Alpa Meninggal, Anak-anaknya Rindukan Momen Pagi dan Magrib Bersama sang Ibu |
---|
Aji Darmaji Suami Mpok Alpa Ajukan Permohonan Perwalian Anak, Tegaskan Tak Ada Sengketa Keluarga |
---|
Suami Mpok Alpa Tegaskan Tak akan Jual Rumah Meski Kondisi Ekonomi Menurun: Itu Rumah Anak-anak |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.