Ridwan Kamil dan Kehidupan Pribadinya
Mengenal Duplo Prosedur Tes DNA yang Dijalani Lisa Mariana dan Ridwan Kamil
Saat ini, standar dari Interpol itu ada 20 titik dalam DNA itu yang diperiksa. Di Indonesia bisa 23 ada yang bisa laboratorium bisa 26 titik jumlahnya
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
willy Widianto
Dokter Ade: Ya betul itu semua harus dijalankan mulai dari pengambilan sampai ke hasilnya laboratoriumnya itu juga semua harus harus dijalankan. Saya rasa semua lab DNA yang melakukan pemeriksaan DNA itu sudah memiliki poin-poin pemeriksaan atau yang disebut sebagai lokus DNA-nya itu juga sudah terstandar.
Saat ini, standar dari Interpol itu ada 20 titik dalam DNA itu yang diperiksa. Di Indonesia bisa 23, ada yang bisa laboratorium bisa 26 titik. 26 lokus itu sudah lebih sangat lebih baik lagi.
Jadi minimal, 20 titik ini yang diperiksa. Kalau memang laboratoriumnya tadi dengan cara segala macam pengambilannya juga sesuai maka ya pasti akan memberikan hasil yang sama.
12. Febby Mahendra: Kenapa istilah yang disampaikan itu identik dan non-identik? Kenapa tidak pakai yang lain positif atau negatif atau apa?
Dokter Ade: Itu memang seperti istilah atau term yang dipakai untuk menyatakan hasil sebuah tes DNA. Memang demikian, identik atau tidak identik. Karena ketika membandingkan dua profil itu kan apakah profil ini identik atau tidak identik. Itu sih yang kita sampaikan. Misalnya profil satu A sampai Z, yang satu ternyata D sampai F. itu tidak identik. Jadi membanding membandingkan dua profil itu yang makanya gunakan kata-kata identik dan tidak identik.
Baca juga: Dilaporkan RK atas Dugaan Pencemaran Nama Baik, Lisa Tak Mau Minta Maaf: Reputasi Dia Udah Hancur
13. Febby Mahendra: Pengetahuan dokter selama ini apakah pernah terjadi antara satu tes DNA yang pertama dan kemudiannya terjadi perbedaan atau terjadi kesalahan?
Dokter Ade: Selama ini saya dapatkan memang sama, tidak ada perbedaan begitu pengalaman saya ya.
14. Febby Mahendra: Menurut pengalaman dokter biasanya kan tadi disebutkan tidak terkontaminasi ya. Biasanya bentuk kontaminasi itu apa, Dok?
Dokter Ade: Ya, kontaminasinya bisa saja misalnya pada saat handling-nya yang tidak tepat misalnya pengambil sampel tidak menggunakan sarung tangan, ada kemungkinan DNA nya tercampur dengan petugas. Itu namanya kontaminasi. Makanya cara pengambilannya pun juga petugasnya juga menggunakan sarung tangan yang steril sehingga tidak terkontaminasi.
yang lainnya juga misalnya sampel itu dibiarkan terlalu lama, sebelum masuk ke laboratorium sehingga atau tidak ditempatkan di tempat yang steril sehingga mungkin tumbuh jamur. Sehingga akhirnya mengacaukan pemeriksaan DNA-nya tadi bisa saja terkontaminasi. Demikian itu contoh-contoh yang menyebabkan kontaminan-kontaminan.
15. Febby Mahendra: Dok, mungkin tidak DNA ini hasilnya direkayasa. Sepengetahuan dokter mungkin nggak hal ini terjadi, Dok?
Dokter Ade: Wah, itu kalau sampai ada orang yang berani melakukan itu, sangat tercela ya kalau sampai berani mengacaukan hasil dengan mengganti sampel dan lain sebagainya. Saya sih nggak mau berkomentar ya. Apakah kalau mengatakan apakah mungkin segala hal di dunia ini mungkin ya? Iya.
Tapi kalau saya biasa ya di sini kan liihat ada institusi besar, kredibilitas maupun integritas itu juga dipertaruhkan ya. Sangat kecil kemungkinannya atau hampir tidak mungkinlah orang melakukan itu ya.
16. Febby Mahendra: Dokter bisa memberikan sebuah panduan begitu saat mencoba untuk melakukan tes DNA itu rumah sakit atau tempat macam mana Dok?
Dokter Ade: Jadi pengambilan sampelnya itu bisa dilakukan di tempat yang memiliki fasilitas pelayanan kedokteran forensik, ya. seperti di RCM atau di Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Kemudian sehingga di situ dokter akan mengambil dengan cara yang baik, dengan metode yang tepat dan sampel DNA-nya pun juga baik. Selanjutnya tinggal melihat laboratorium rujukannya. Kami pun juga memiliki rujukan laboratorium rujukan untuk pemeriksaan itu juga di Lab Dokpol (Laboratorium Kedokteran Kepolisian) adalah bagian dari Biro Pusdokkes Polri (Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri) dan Puslabfor. Dua tempat itu, kami juga yakini sudah tersertifikasi ISO 17025 dan akan memberikan melakukan pemeriksaan dengan metode yang baik karena itu memang laboratorium yang memang kami jadikan rujukan. Misalnya diambilnya di RSCM, maka kami biasanya merujuk sampel itu kedua tempat tersebut. Begitu.
17. Febby Mahendra: Dok. Apakah kedokteran forensik di RSCM nggak ikut terlibat dalam proses pemeriksaannya DNA Pak Ridwan Kamil sama Lisa ini?
Dokter Ade: Tidak.
Baca juga: Lisa Mariana Tak Terima DNA Anaknya Tidak Cocok dengan RK, Ayu Aulia Desak Tes Ulang di Luar Negeri
18. Febby Mahendra: Harga untuk tes DNA ini?
Dokter Ade: Itu tergantung masing-masing ini ya, laboratorium ya, tergantung masing-masing. Kalau dimintakan secara hukum itu tentu tidak mengeluarkan biaya. Tapi kalau privat ya untuk kepentingan pribadi itu bisa mencapai 10 sampai 15 juta lah per sampel. Per sampel ya, Jadi kalau yang diperiksa tiga orang berarti kan sekitar 30 sampai 45 juta lah kira-kira sekitar segitu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.