Mengintip Terapi Elektromagnetik Ala Shinse Rian, Alternatif Modern dalam Pengobatan Tradisional
Pengobatan alternatif di Indonesia terus berkembang, memadukan warisan tradisional dengan pendekatan teknologi modern.
Editor:
Dodi Esvandi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Pengobatan alternatif di Indonesia terus berkembang, memadukan warisan tradisional dengan pendekatan teknologi modern.
Salah satu pelaku di bidang ini adalah Shinse Rian, praktisi pengobatan elektromagnetik yang telah melayani ribuan pasien sejak membuka praktiknya pada 2019.
Berbasis di Jakarta, Rian mengembangkan metode yang ia sebut shinse modern atau shimod, yakni kombinasi antara akupunktur tradisional dan terapi elektromagnetik menggunakan mesin buatan Jepang, MEDIC 14000 SX.
Ia menangani berbagai keluhan kesehatan, mulai dari stroke, syaraf kejepit, prostat, diabetes, hingga program kehamilan.
“Pengobatan saya tidak langsung memberikan obat herbal. Saya analisa dulu kondisi pasien, baru saya tentukan apakah perlu obat atau cukup dengan terapi dan perubahan pola makan,” ujar Rian.
Rian mempelajari teknik sinse selama 17 tahun di Singapura, termasuk anatomi tubuh dan teknik pijat.
Ia kembali ke Indonesia karena dorongan pribadi dan latar belakang keluarganya yang juga berkecimpung dalam dunia pengobatan tradisional.
Menurutnya, terapi elektromagnetik dapat membantu tubuh mengaktifkan kembali fungsi-fungsi yang terganggu.
Proses terapi dimulai dengan deteksi titik penyakit menggunakan alat elektromagnetik, dilanjutkan dengan akupunktur untuk membuka syaraf yang bermasalah.
Pasien biasanya merasakan sensasi seperti disetrum ringan di area tertentu, dan tubuh akan terasa lebih rileks setelah sesi terapi.
Baca juga: Akses Terapi Kanker Paru Masih Tertinggal, CISC Dorong Reformasi Sistem Kesehatan
Terapi elektromagnetik sendiri bukan hal baru dalam dunia medis.
Medan magnet telah digunakan untuk mempercepat penyembuhan luka, mengurangi nyeri, dan memperbaiki jaringan tulang.
Jenis terapi ini meliputi medan magnet statis, medan elektromagnetik berdenyut (PEMF), dan gelombang frekuensi rendah.
Rian menyebut bahwa sebagian besar pasien yang datang mengalami masalah seperti stroke, insomnia, diabetes, dan gangguan prostat.
Ia mengklaim, beberapa pasien menunjukkan hasil signifikan dalam waktu singkat.
Diabetes Tipe 5, Penyakit yang Mengincar Anak Kurus dan Kurang Gizi |
![]() |
---|
Bukan Lagi Penyakit Orang Tua! Diabetes Incar Usia 20–30 Tahun, Ini Faktanya |
![]() |
---|
Ilmuan Australia Temukan Penyebab Mengejutkan Diabetes Tipe 2 |
![]() |
---|
Berdamai dengan Diabetes di Usia Muda Berkat Dukungan PROLANIS BPJS Kesehatan |
![]() |
---|
6 Manfaat Vitamin D untuk Kesehatan Tubuh dan Mental |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.