Kebiasaan Merokok Vape Berisiko Kena Stroke, Begini Penjelasan Dokter
Banyak anak muda yang menganggap vape lebih aman dibanding rokok konvensional, padahal itu keliru.
Ringkasan Berita:
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Tren merokok rokok elektrik atau vape atau e-cigarette semakin populer di kalangan anak muda.
Banyak anak muda yang menganggap vape lebih aman dibanding rokok konvensional, padahal itu keliru.
Secara medis, zat nikotin dalam berbagai bentuk tetap berbahaya bagi pembuluh darah dan dapat meningkatkan risiko stroke, termasuk pada usia muda.
Dokter Spesialis Neurologi Subspesialis Neurovaskular RS Pondok Indah – Pondok Indah, dr. Bambang Tri Prasetyo, Sp.N, Subsp.N.I.O.O.(K), FINS menegaskan bahwa dampak nikotin terhadap tubuh tetap sama, baik berasal dari rokok biasa maupun elektronik.
“Yang harus dipahamin, nikotin dan sejenisnya itu merusak dinding pembuluh darah. Karena rokok ini mau apa yang baru-baru, sebenarnya poinnya kayaknya sama, tetap merusak dinding pembuluh darah,” ujar dr. Bambang dalam media briefing virtual, Kamis (30/10/2025).
Menurutnya, kerusakan pembuluh darah akibat nikotin sering mengenai area leher, khususnya arteri karotis, pembuluh darah besar yang memasok darah ke otak.
Proses Kerusakan dan Tanda Awal Stroke
Kerusakan pembuluh darah tidak terjadi dalam semalam. Nikotin menyebabkan dinding pembuluh darah luka dan menumpuk plak sehingga menyempit perlahan.
Kondisi ini dapat memicu Transient Ischemic Attack (TIA), yaitu “serangan stroke mini” yang menyebabkan kelumpuhan atau kelemahan sesaat dan kemudian pulih.
“Mungkin awal-awal dia hanya serangan TIA. Jadi lumpuh sebelah, sekian menit atau jam, dia pulih,” jelas dr. Bambang.
TIA merupakan alarm keras bahwa suplai darah ke otak mulai terganggu. Pemeriksaan seperti USG karotis, CT scan kontras, atau angiografi sangat diperlukan untuk melihat tingkat penyempitan pembuluh darah.
Risiko Vape pada Mata
Tak hanya menyerang otak. Pembuluh darah ke mata juga bisa terdampak pada perokok berat. Kondisi ini sering disebut stroke mata, ditandai gangguan penglihatan mendadak hingga gelap total.
“Makanya ada istilah strok mata, karena tiba-tiba dia gelap,” terang dr. Bambang.
Pada kasus ini, pembuluh darah karotis yang sudah rusak dapat mengurangi aliran darah ke arteri oftalmik yang memberi pasokan ke mata.
Baca juga: Jangan Tertipu Lebih Aman, Dokter Ungkap Risiko Stroke dari Vape
Penanganan cepat dengan obat pengencer darah sangat diperlukan untuk mengembalikan aliran.
| Kenali Gejala Stroke Sejak Dini, Risiko Kematian dan Disabilitas Bisa Dikurangi |   | 
|---|
| Kebijakan Cukai dan HJE 2026 Tidak Naik, UMKM Rokok Elektrik Dapat Ruang Bernapas |   | 
|---|
| Kak Seto Terserang Stroke, Kronologi Gejala Awal hingga Rawat Inap di RS |   | 
|---|
| Tanggal 29 Oktober Memperingati Hari Apa? Berikut Sejarah Hari Stroke Sedunia |   | 
|---|
| Kabar Terkini Tukul Arwana Setelah 4 Tahun Stroke, Kegirangan Reuni Bareng Teman Artis |   | 
|---|
 
							 
							 
							 
				
			 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.