Senin, 10 November 2025

Warga Baduy Ditolak RS karena Tak Punya KTP, Begini Tanggapan BPJS Kesehatan

BPJS Kesehatan turut merespons kejadian warga Baduy Dalam yang kesulitan mendapatkan pengobatan karena tak punya KTP.

Tribunnews.com/Ist
PEMBEGALAN - Repan (16) terbaring di ruang perawatan dengan luka di lengan kiri usai diserang dan dirampok saat berjualan madu di Jakarta. Pemuda Baduy Dalam asal Kampung Cikeusik ini menjadi korban pembegalan saat mengais rezeki di Jalan Pramuka, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Minggu (2/11/2025) dini hari. 

Repan mengalami luka karena melawan pelaku yang membawa senjata tajam.

Pelaku merampas tas milik Repan yang berisi uang hasil jualan sebesar Rp3 juta dan 10 botol madu.

Repan menceritakan, saat mengalami kejadian memilukan itu, dirinya langsung berjalan kaki menuju rumah sakit (RS) terdekat usai dibegal.

Namun, ia sempat kesulitan mengakses pertolongan medis saat mendatangi salah satu RS di Jakarta Pusat.

Petugas RS sempat menanyakan kartu identitas dan surat administrasi.

Namun, sebagai warga Baduy Dalam, Repan tidak memiliki KTP.

Selain itu, dia tidak memiliki surat pengantar karena tidak sempat bertemu warga setelah kejadian pembegalan.

Repan sempat dirujuk ke RSCM, namun Repan tidak mengetahui lokasi RSCM.

"Saya diberi penanganan, tapi hanya dibungkus saja (luka pakai perban). Setelah itu saya diminta ke (RS) Cipto. Tapi kan Jakarta ini luas ya, jadi saya langsung menuju ke rumah Pak Nello saja. Berjalan kaki," jelasnya dikutip dari Kompas.com.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved