Senin, 10 November 2025

Dry Eye Bisa Merusak Kornea, Gangguan Mata yang Sering Diabaikan tapi Berbahaya

Dry Eye Disease atau DED bukan hanya masalah kurang air mata, melainkan gangguan kompleks

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Wahyu Aji
freepik.com
Ilustrasi seseorang yang mengalami mata merah - Dry Eye Disease atau DED bukan hanya masalah kurang air mata, melainkan gangguan kompleks. 

Ringkasan Berita:
  • Menurut dr. Eka Octaviani dari JEC Eye Hospitals, Dry Eye Disease adalah gangguan kompleks yang memengaruhi sistem pelumasan mata, bukan hanya soal kurangnya air mata.
  • Gejala Ringan Bisa Berujung Kerusakan Kornea Mata sepet, gatal, atau kabur setelah berkedip bisa menjadi tanda awal. 
  • Menatap layar terlalu lama, paparan AC, dan polusi dapat menurunkan frekuensi berkedip hingga 50 persen, memperburuk kondisi mata dan meningkatkan risiko infeksi serta gangguan penglihatan.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banyak orang menyepelekan mata kering.

Padahal, kondisi yang kerap disebut sepele itu bisa berujung pada gangguan serius di kornea, lapisan bening yang menentukan kejernihan penglihatan.

Dokter Spesialis Mata dari JEC Eye Hospitals and Clinics dr. Eka Octaviani Budiningtyas, SpM, menjelaskan bahwa Dry Eye Disease atau DED bukan hanya masalah kurang air mata, melainkan gangguan kompleks yang memengaruhi seluruh sistem pelumasan mata.

“Dry eye disease atau kita bilangnya DED itu adalah kondisi di mana mata kita tidak bisa memproduksi air mata yang cukup untuk melembabkan mata,” jelas dr. Eka pada awak media di bilangan Jakarta, Minggu (9/11/2025). 

Air mata, menurutnya, bukan sekadar “air.” Ia adalah lapisan pelindung yang terdiri dari tiga komponen penting yaitu lipid, air, dan musin.

Ketiganya bekerja seperti sistem alami pelumas, menjaga agar kornea tetap jernih dan nyaman. 

“Kalau salah satu komponennya terganggu, air mata bisa cepat menguap dan menyebabkan permukaan mata menjadi kasar,” tambahnya.

Akibatnya, mata terasa sepet, berpasir, gatal, bahkan seperti terbakar. Dalam kondisi berat, permukaan kornea bisa terluka. 

“Kalau rusak bisa menyebabkan yang namanya erosi kornea persisten, dan itu sakit banget. Saya sendiri pernah mengalaminya,” ujar dr. Eka.

Ia menggambarkan, lapisan air mata yang sehat seperti kaca bening yang utuh.

Begitu rusak, penglihatan menjadi buram, tidak stabil, dan membuat mata cepat lelah. 

Bahkan, sebagian orang merasa penglihatannya berubah-ubah, kadang jelas, kadang kabur.

Fluktuasi penglihatan itu menjadi tanda khas. 

“Kalau mata tiba-tiba kabur tapi kembali jelas setelah berkedip, itu bisa jadi tanda dry eye,” kata dr. Eka.

Berkedip, kata dia, seperti “wiper alami” yang menyebarkan air mata ke seluruh permukaan mata. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved