BPJS Kesehatan Diharapkan Memiliki Program-program Strategis Perkuat Keuangan Lembaga
BPJS Kesehatan memiliki peran strategis dalam mewujudkan visi Transformasi Kesehatan Nasional.
Ringkasan Berita:
- Penguatan BPJS Kesehatan diperlukan agar semakin efisien, kredibel, dan berorientasi pada pelayanan publik
- Meneguhkan masa depan BPJS Kesehatan menuju jaminan Kesehatan Nasional yang adil dan sejahtera
- BPJS Kesehatan diharapkan memiliki program-program strategis untuk memperkuat keuangan lembaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Sansekerta Consulting Group, Atik Heru Maryanti, menegaskan pentingnya penguatan sistem jaminan kesehatan nasional agar semakin efisien, kredibel, dan berorientasi pada pelayanan publik yang bermutu dan berkeadilan.
Sebagai salah satu tokoh yang mempersiapkan transformasi PT Askes (Persero) menjadi BPJS Kesehatan pada tahun 2014, Atik memahami secara mendalam dinamika kelembagaan dan tantangan keberlanjutan sistem jaminan sosial kesehatan di Indonesia.
Baca juga: Sistem BPJS Kesehatan Akan Diubah, Ini 6 Tantangan Besar yang Harus Diatasi
Dengan pengalaman panjang di sektor kesehatan dan tata kelola korporasi, ia menilai BPJS Kesehatan memiliki peran strategis dalam mewujudkan visi Transformasi Kesehatan Nasional.
Selain pengalaman tersebut, Atik Heru Maryanti juga memiliki latar belakang kuat sebagai seorang akuntan profesional.
Hal ini membuatnya sangat memahami aspek costing, budgeting, financing, serta problem solving keuangan dan tata kelola kelembagaan pemerintah.
Menurutnya, pengelolaan keuangan yang efisien dan berintegritas menjadi kunci untuk menjaga keberlanjutan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“BPJS Kesehatan ke depan harus mampu bertransformasi menjadi lembaga yang lebih cost-effective, kredibel, dan akuntabel, namun tetap memberikan mutu pelayanan terbaik kepada masyarakat. Efisiensi harus berjalan seiring dengan peningkatan kualitas layanan,” ujar Atik Heru Maryanti, Senin (17/11/2025).
Ia juga menekankan pentingnya penerapan kendali mutu dan kendali biaya, serta penghitungan unit cost yang akurat di setiap fasilitas kesehatan untuk menjaga keseimbangan antara mutu pelayanan dan keberlanjutan finansial.
Baca juga: Sistem Rujukan BPJS Kesehatan Berjenjang Dihapus, Pakar: Beban Berat Kini Ada di Puskesmas
“Ke depan, sangat penting bagi BPJS Kesehatan untuk memiliki program strategis dalam mencari alternatif-alternatif sumber pembiayaan yang dapat memperkuat ketahanan keuangan lembaga. Dengan langkah ini, cita-cita universal health coverage yang lebih merata dan berkeadilan dapat terwujud secara optimal,” tambahnya.
Menurut Atik, langkah tersebut sejalan dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, yang menempatkan pembangunan manusia, ketahanan kesehatan nasional, dan kesejahteraan rakyat sebagai prioritas utama pembangunan nasional.
Dengan pengalaman sebagai Komisaris PT Kimia Farma, Direktur RS BUMN Antam Medika, Tenaga Ahli Menteri Kesehatan di Kementerian Kesehatan, Komisaris Utama PT Sansekerta Medika Indonesia, serta akademisi di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Indonesia (UI), ditambah kolaborasi dengan lembaga internasional seperti World Health Organization (WHO), Bank Dunia, dan Asian Development Bank (ADB), Atik Heru Maryanti dinilai memiliki kapasitas, wawasan global, dan kepemimpinan yang kuat untuk mendorong BPJS Kesehatan menjadi lembaga yang tangguh, modern, dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
| Sistem Rujukan BPJS Kesehatan Berjenjang Dihapus, Pakar: Beban Berat Kini Ada di Puskesmas |
|
|---|
| Wacana Penghapusan Rujukan Berjenjang BPJS Dinilai Berisiko Picu Penumpukan Pasien |
|
|---|
| 200 Juta Warga Sudah Tersentuh Edukasi Keuangan, OJK Ingatkan Ancaman Scam Rp7,3 Triliun |
|
|---|
| Danantara Ungkap Kondisi Keuangan Krakatau Steel Sedang Tidak Baik-baik Saja Akibat Proyek Gagal |
|
|---|
| Satgas BLBI Akan Dibubarkan, Menkeu Purbaya: Tagihan Tetap Berjalan |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.