Minggu, 21 September 2025

Geoekonomi-Politik dan Keseimbangan Baru, Ibas: Trinitas Strategis untuk Dunia yang Berkelanjutan

Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menyebut Indonesia siap berperan aktif dalam mewujudkan tatanan dunia baru.

Editor: Content Writer
Dok. MPR RI
TATANAN DUNIA BARU - Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menyebut Indonesia siap berperan aktif mewujudkan tatanan dunia baru. Bukan hanya sebagai mitra dagang, tapi juga sebagai kekuatan setara yang siap membangun masa depan global adil, inklusif, dan berkelanjutan. 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menyebut Indonesia siap berperan aktif dalam mewujudkan tatanan dunia baru.

Ibas menyampaikan pandangannya bahwa Indonesia bertransformasi dari ketergantungan menuju martabat. Bukan hanya sebagai mitra dagang, tapi sebagai kekuatan setara yang siap membangun masa depan global adil, inklusif, dan berkelanjutan.

Hal tersebut disampaikan Edhie Baskoro Yuhoyono Ketua FPD DPR RI dalam acara “US-Indonesia Economic Security Roundtable (Global Policy and Strategy Initiative)” di Annenberg Conference Room,  Stanford University, Palo Alto, Amerika Serikat (20/5/2025). 

Di awal pemaparannya, Ibas yang juga merupakan lulusan S3 IPB University ini menyoroti pentingnya menyambut kebangkitan China secara positif, sebagai peluang untuk memperkuat perdamaian dan menciptakan kemakmuran bersama. 

“Kita tahu bahwa Indonesia dan Amerika Serikat memiliki kemitraan strategis dalam hampir semua bidang. Dan saat ini, Indonesia sedang mencari keseimbangan kekuatan.” 

“Kebangkitan China akan membawa perdamaian, solusi, dan kemakmuran, seperti yang telah dilakukan Amerika Serikat bersama kami (Indonesia),” lanjutnya. 

Dr. Edhie Baskoro Yudhoyono Wakil Rakyat dari Partai Demokrat ini memaparkan bagaimana hubungan baik Indonesia-Amerika selama ini dalam berbagai mitra strategis. 

“Dari Jakarta ke Washington, dari sawah Jawa Tengah hingga pusat data di Silicon Valley. Kita terikat tidak hanya perdagangan, kemitraan strategis, dan hubungan antar masyarakat, tetapi juga oleh rasa saling percaya,” ungkapnya. 

Ibas Wakil Rakyat Partai Demokrat Dapil Jatim VII ini menyampaikan gagasannya bahwa keamanan ekonomi bukan lagi soal angka, tapi narasi. Indonesia bertransformasi dari ketergantungan menuju martabat.

“Keamanan ekonomi sekarang bukan lagi hanya soal angka, tetapi tentang narasi. Ini adalah kisah tentang negara-negara yang memilih kerja sama daripada konfrontasi. Ini adalah perjalanan dari ketergantungan menuju martabat.” 

Edhie Baskoro Yudhoyono yang saat ini juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Penasihat Kadin menyoroti fragmentasi kebijakan global saat ini. 

“Dan hari ini, kebijakan global sedang terfragmentasi. Seperti yang kita semua tahu, aturan sering kali dibuat oleh segelintir pihak, untuk keuntungan segelintir pihak,” ujarnya. 

“Di wilayah Global South, saya tahu Dr. Condoleezza Rice kurang menyukai istilah ‘Global South’ termasuk Asia Tenggara, tidak hanya harus menjadi bagian dari percakapan, tapi juga turut membentuknya,” jelasnya lebih jauh. 

Edhie Baskoro Wakil Ketua Umum Partai Demokrat ini menggarisbawahi bagaimana geoekonomi kini telah menjadi wajah baru geopolitik. “Teknologi dijadikan senjata. Rantai pasok dipolitisasi, dan transisi energi berlangsung secara tidak merata. Yang kami inginkan adalah kesempatan untuk membangun keseimbangan baru.”

Baca juga: Waka MPR RI Ibas: Tingkatkan Kesetaraan, Hasilkan Pendidikan yang Unggul, Adil, dan Berkualitas

Oleh karena itu, pada kesempatan ini Ibas mengusulkan Trinitas Strategis untuk kemanan, keberlanjutan, serta kemakmuran yang inklusif berkelanjutan. “Kami memiliki Rantai pasok yang tangguh; tata kelola digital yang berdaulat; diplomasi industri hijau.” 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan