Gus Ipul Dorong Perbaikan Data & Layanan Sosial Lewat Posyandu Reborn
Mensos Gus Ipul menghadiri peluncuran aplikasi Singosari dan program Posyandu Reborn di Malang, Jawa Timur, Kamis (20/11/20205)
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menghadiri penandatanganan nota kesepahaman antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia, serta 37 Pemerintah Kabupaten/Kota se-Jawa Timur dengan BPS Kabupaten/Kota. Nota kesepahaman ini terkait Pengembangan Data dan Informasi Statistik untuk Sinergi Pembangunan Daerah, yang berlangsung di Malang, Kamis (20/11/2025).
Gus Ipul mengapresiasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan BPS karena telah memperkuat kolaborasi dengan melibatkan Kabupaten/Kota dalam menindaklanjuti Inpres No 4 Tahun 2025 tentang Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional.
Menurutnya, kolaborasi ini merupakan yang pertama di Indonesia. Dengan model ini, data dari tingkat kabupaten/kota dapat terhubung dengan Provinsi dan juga Kementerian Sosial.
Nantinya, penerapan model ini tidak hanya berhenti di Kabupaten/Kota, tetapi akan menjangkau tingkat desa.
"Di desa itu ada layanan khusus disamping mengelola data tapi juga mengintervensi dari berbagai instansi, mulai dari penegak hukum sampai kebutuhan-kebutuhan masyarakat setempat yang paling mendesak bisa diatasi dengan model rujukan," ujar Gus Ipul.
Baca juga: Mensos Gus Ipul Sambut Baik Transformasi Oxfam ke Penabulu untuk Kesejahteraan Masyarakat Rentan
Pada kesempatan tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama BPS Jawa Timur juga meluncurkan aplikasi bernama Singosari, sebuah Sistem Informasi Pengelolaan Data Desa Terintegrasi. Aplikasi ini menampilkan kumpulan informasi fungsi sosial dan ekonomi berbasis Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Kedepan, Singosari juga akan dimanfaatkan untuk program Posyandu Reborn yang akan digagas oleh Gus Ipul.
"Jadi Pak Mendagri mengusulkan lembaga yang bisa dimanfaatkan adalah Pos Pelayanan Terpadu dengan memperkuat enam Standar Pelayanan Minimal dari Posyandu," ucapnya.
Gus Ipul menjelaskan, Posyandu Reborn akan memanfaatkan Pos Pelayanan Terpadu sesuai usulan Menteri Dalam Negeri, dengan memperkuat enam Standar Pelayanan Minimal dari Posyandu. Program ini menghadirkan kolaborasi pendamping atau relawan sosial di desa, TNI, POLRI, dan instansi lain untuk memperbaiki data secara bersama-sama.
Dari posyandu yang ada di desa dapat menjadi tempat yang menghubungkan dengan Badan Pusat Statistik untuk dilakukan verifikasi dan validasi.
"Jadi insyaallah Posyandu Reborn ini akan menjadi wadah bersama bagi kita semua," ucap Gus Ipul.
Kepala Badan Pusat Statistik, Amalia Adininggar Widyasanti menyatakan bahwa BPS siap berkontribusi untuk menyajikan data statistik yang berkualiatas. Ia juga menyampaikan telah melakukan kolaborasi yang luar biasa dengan Kemensos.
"Dari waktu ke waktu, minggu ke minggu kami terus melakukan kolaborasi yang luar biasa," kata Amelia.
Gubernur Provinsi Jatim Khofifah Indar Parawansa menegaskan data akan sangat menentukan bagaimana sasaran dari program yang akan dilaksanakan bisa tepat sasaran. Ia juga menyampaikan komitmennya secara maksmal untuk Sekolah Rakyat karena menjadi salah satu upaya dalam pengentasan kemiskinan.
"Kami semua akan memberikan support atas program-program yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo dan Wapres Gibran dalam menciptakan generasi emas 2045," pungkasnya.(*)
Baca juga: Gus Ipul Titip Perlindungan Siswa Rentan dan Hak Tenaga Kependidikan di Sekolah Rakyat
| Mensos dan BPS Pastikan Pemutakhiran Data Bansos Tambahan Tepat Sasaran untuk 35 Juta KPM |
|
|---|
| Wamensos Agus Jabo Terima Audiensi DPD RI, Bahas Sekolah Rakyat dan Kasus Anak di Sulteng |
|
|---|
| Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Kemensos Mantapkan Arah Program Sosial |
|
|---|
| Gus Ipul Apresiasi Magelang, Kerahkan Ribuan ASN Mutakhirkan DTSEN |
|
|---|
| Wamensos Agus Mengajak Tani Merdeka Berkolaborasi Entaskan Kemiskinan |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.