Jumat, 5 September 2025

Bacaan Doa

Doa Qunut Subuh dan Qunut Nazilah, Penolak Bala dan Penguat Hati

Doa Qunut Subuh dan Qunut Nazilah dapat dibaca setiap hari sebagai penolak bala dan penguat hati dari segala cobaan dalam hidup.

Canva/Tribunnews
DOA QUNUT - Gambar dibuat di Canva, Jumat (18/7/2025). Doa Qunut Subuh dan Qunut Nazilah dapat dibaca setiap hari sebagai penolak bala dan penguat hati dari segala cobaan dalam hidup. 

Secara bahasa, "Qunut" berarti taat, diam, atau berdoa, sedangkan ‘Nazilah’ berarti musibah besar yang menimpa manusia.

Qunut Nazilah dapat dibaca ketika seorang mukmin memohon perlindungan kepada Allah SWT dari segala bahaya.

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْتَعِينُكَ وَنَسْتَغْفِرُكَ وَنَسْتَهْدِيكَ وَنُؤْمِنُ بِكَ وَنَتَوَكَّلُ عَلَيْكَ وَنُثْنِي عَلَيْكَ الْخَيْرَ كُلَّهُ نَشْكُرَكَ وَلَا نَكْفُرُكَ وَنَخْلَعُ وَنَتْرُكُ مَنْ يَفْجُرُكَ اللَّهُمَّ إيَّاكَ نَعْبُدُ وَلَك نُصَلِّي وَنَسْجُدُ وَإِلَيْكَ نَسْعَى وَنَحْفِدُ نَرْجُو رَحْمَتَك وَنَخْشَى عَذَابَكَ إنَّ عَذَابَك الْجِدَّ بِالْكُفَّارِ مُلْحَقٌ  

Allâhumma innâ nasta‘înuka wa nastaghfiruk, wa nastahdîka wa nu’minu bik wa natawakkalu alaik, wa nutsnî alaikal khaira kullahu nasykuruka wa lâ nakfuruk, wa nakhla‘u wa natruku man yafjuruk. Allâhumma iyyâka na‘budu, wa laka nushallî wa nasjud, wa ilaika nas‘â wa nahfid, narjû rahmataka wa nakhsyâ adzâbak, inna adzâbakal jidda bil kuffâri mulhaq.  Artinya: Tuhan kami, kami memohon bantuan-Mu, meminta ampunan-Mu, mengharap petunjuk-Mu, beriman kepada-Mu, bertawakkal kepada-Mu, memuji-Mu, bersyukur dan tidak mengingkari atas semua kebaikan-Mu, dan kami menarik diri serta meninggalkan mereka yang mendurhakai-Mu. Tuhan kami, hanya Kau yang kami sembah, hanya kepada-Mu kami hadapkan shalat ini dan bersujud, hanya kepada-Mu kami berjalan dan berlari. Kami mengaharapkan rahmat-Mu. Kami takut pada siksa-Mu karena siksa-Mu yang keras itu akan menimpa orang-orang kafir.

Artinya:

"Tuhan kami, kami memohon bantuan-Mu, meminta ampunan-Mu, mengharap petunjuk-Mu, beriman kepada-Mu, bertawakkal kepada-Mu, memuji-Mu, bersyukur dan tidak mengingkari atas semua kebaikan-Mu, dan kami menarik diri serta meninggalkan mereka yang mendurhakai-Mu. Tuhan kami, hanya Kau yang kami sembah, hanya kepada-Mu kami hadapkan shalat ini dan bersujud, hanya kepada-Mu kami berjalan dan berlari. Kami mengaharapkan rahmat-Mu. Kami takut pada siksa-Mu karena siksa-Mu yang keras itu akan menimpa orang-orang kafir."

Hadis Doa Qunut

Ada berbagai pendapat mengenai pengerjaan doa Qunut dalam Islam.

Kementerian Agama RI dalam lamannya menjelaskan bahwa doa Qunut Nazilah dapat dibaca untuk memperoleh perlindungan dan kekuatan.

Dari Ibnu Abbas RA diriwayatkan: Rasulullah SAW membaca doa qunut (nazilah) selama sebulan berturut-turut dalam shalat Zhuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Shubuh selepas mengucapkan: ‘Sami’allahu liman hamidah’ di rakaat terakhir, beliau mendoakan kehancuran bani Sulaim, (yaitu) suku Ri’il, Dzakwan, dan ‘Ushayyah, dan orang-orang di belakangnya mengucapkan “Aamin”. (Hadis Shahih diriwayatkan Imam Ahmad).

Qunut Nazilah adalah doa khusus yang dibaca dalam shalat saat terjadi musibah besar, seperti wabah atau bencana.

Doa ini dibaca saat i’tidal pada rakaat terakhir shalat, baik sendiri maupun berjamaah. 

Rasulullah saw. pernah membaca Qunut Nazilah selama sebulan setelah 70 penghafal Al-Qur’an dibunuh secara tragis di Bi’ir Ma’unah.

Peristiwa ini menjadi latar belakang disyariatkannya Qunut Nazilah dalam kondisi darurat. 

Meskipun sebabnya khusus, hadis ini menunjukkan bahwa qunut bisa dibaca saat terjadi musibah besar seperti wabah Covid-19.

Tujuannya adalah untuk memohon perlindungan, pertolongan, dan keselamatan dari Allah karena Qunut Nazilah adalah bentuk ikhtiar batin umat Islam menghadapi ujian berat dari Allah.

Sementara itu, terkait Qunut Subuh, Muhammadiyah berpendapat bahwa dalil hadisnya lemah.

حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ قاَلَ, حَدَّثَنَا أَبُوْ جَعْفَرٍ يَعْنِى الرَّازِيَّ, عَنَ الرَّبِيْعِ ابْنِ أَنَسٍ, عَنْ  أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: مَا زَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْنُتُ فِي الْفَجْرِ حَتَّي فَا رَقَ الدُّنْيَا. [رواه أحمد و الدارقطني والبيهقي]

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan